CIANJUR – Jalan utama Cianjur-Pagelaran yang amblas beberapa hari lalu, sudah dapat dilalui kendaraan meskipun masih bergantian dari kedua arah. Namun Balai PU Jabar masih melakukan upaya normalisasi agar jalur bisa segera digunakan dua arus.
Pengawas Balai PU Jabar, Heri Suprianto mengatakan, arus kendaraan yang melintas sudah kembali normal meskipun jalur yang dapat dilalui hanya satu arah secara bergantian dan tidak terjadi antrian panjang.
“Target kami dalam satu minggu ke depan sudah dapat dilalui dari kedua arah. Meskipun saat ini, sudah dapat dilalui dari kedua arah, namun kami menjaga hal yang tidak diinginkan, sehingga masih bergantian,” kata Heri kepada Cianjur Ekspres saat dihubungi melalui telepon seluler Minggu (24/3).
Dia menjelaskan, sebelum dilakukan pengikisan maksimal mengunakan alat berat tebing di sebelah kanan jalan dari arah Cianjur, lebar jalan sudah 5 meter dan layak dilalui dari kedua arah, namun masih rawan terjadi amblas susulan.
Untuk memaksimalkan hal tersebut, pihaknya akan menambah lebar jalan dengan melakukan penyodetan sepanjang beberapa meter. Sedangkan landasan yang amblas akan dilakukan tanggap darurat agar arus kendaraan yang melintas kembali normal.
“Setelah tanggap darurat baru akan dimaksimalkan penanganan dengan pembangunan penyanga dan landasan jalan baru. Untuk target satu minggu kedepan tanggap darurat selesai dan dilanjutkan penanganan dan pembangunan,” katanya.
Sementara dia menegaskan untuk saat ini lokasi jalan amblas sudah dapat dilalui kendaraan berat seperti truk yang membawa pasir besi, hasil bumi dan BBM, sudah dapat melintas secara bergantian.
“Sudah dapat dilalui meskipun masih satu arah secara bergantian, kalau untuk normalisasi dua arah kita upayakan secepatnya setelah tanggap darurat,” katanya.
Seperti diberitakan Jalan utama Cianjur-Cianjur Selatan, tepatnya di Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara, amblas sepanjang 50 meter, akibatnya antrian panjang kendaraan terlihat sejak tengah malam hingga siang menjelang.jl
“Sampai siang ini, arus lalu lintas tersendat, hanya sebagian bahu jalan yang tersisa, sehingga hanya dapat dilalui bergantian. Kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati,” kata Camat Sukanagara Dede Saputra.