CIANJUR – Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Cianjur, Winny Parwinia, mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum pernah mengeluarkan rekomendasi perizinan untuk peternakan domba.
“Izin ada di Dinas Perizinan, namun biasanya mereka meminta rekomendasi dari kami, sepengetahuan saya belum ada yang mengajukan rekomendasi untuk peternakan domba,” terang Winny saat dihubungi Cianjur Ekspres, Kamis (21/3).
Ia mengatakan, saat ini ada juga yang mengajukan rekomendasi untuk peternakan sapi. Namun karena saat dicek lokasi tak sesuai, maka rekomendasi pun tak di keluarkan.
“Saya mengacu pada undang-undang, namun karena saat cek lokasi tak sesuai maka rekomendasi untuk beberapa lokasi peternakan sapi pun tidak kami keluarkan,” kata Winny.
Menurutnya, peternakan kambing tersebut untuk perizinannya masih dalam tahapan penyusunan dokumen lingkungan dan penyusunan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup.
“Beberapa minggu lalu, staf saya menghadiri rapat di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pada saat itu memang baru dibahas tentang rencana pembanguan peternakan oleh konsultannya. Jadi pada intinya peternakan tersebut belum memiliki ijin UKL dan UPL,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah peternakan domba ilegal tanpa dokumen perizinan lengkap di Kampung Pasirkuntul, Desa Jamali, Kecamatan Mande, digerebek Satpol PP Kabupaten Cianjur bersama Cianjur Aktivis Independen (CAI), Rabu (20/3).
Peternakan tersebut memiliki ribuan ekor domba dan berdiri di atas lahan seluas dua hektare. Saat ini, Satpol PP melakukan penyegelan karena aktivitas peternakan itu sama sekali belum mempunyai dokumen lengkap.
Kepala Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil Satpol PP Kabupaten Cianjur, Heru Haerul Hakim, mengatakan, penggerebekan dilakukan atas laporan lembaga swadaya masyarakat Cianjur Aktivis Independen (CAI). “Kami lakukan penyegelan karena yang bersangkutan izinnya tak lengkap,” kata Heru.
Disinggung soal keberadaan warga asing yang bekerja di peternakan tersebut, Heru menjawab saat dilakukan penggerebekan pihaknya tak menemukan adanya WNA. “Saat kami di sana tak ada WNA,” kata Heru. (yis/sri)