CIANJUR – Ribuan keluarga di tiga desa di Kecamatan Naringgul berharap pembangunan jalan kabupaten segera dilakukan. Karena pembangunan jalan yang kondisinya rusak parah untuk meningkatkan roda perekonomian warga sekitar.
Sejak puluhan tahun terakhir, warga terpaksa menggunakan jalan utama satu-satunya yang berlandaskan tanah untuk melakukan aktifitas terutama untuk menjual hasil bumi seperti gula merah, beras dan sayur mayur.
“Kalau sudah musim penghujan seperti sekarang, tidak jarang truk atau mobil yang membawa hasil bumi terjungkal atau terperosok ke dalam kubangan dan tanah, setelah berjam-jam baru bisa keluar,” kata Gio (25) pengemudi truk kepada wartawan, Selasa (19/3).
Menurutnya, jalan utama milik kabupaten sepanjang 5 kilometer itu, melintasi tiga desa Karyabakti, Margasari dan Desa Cinerang yang berbatasan dengan Kecamatan Cidaun, kondisinya seperti sangat parah, terlebih jika musim hujan. Tanah yang terkena hujan, menjadi licin dan lembek.
Supir yang tidak biasa melintas akan terjerembab ke dalam kubangan atau lebih parah terguling seperti yang dialaminya beberapa waktu lalu karena beratnya muatan tidak ditunjang dengan jalan yang layak.
Dia pun mengaku heran, jalan tersebut kerap dilalui kendaraan pemerintah untuk melakukan kunjungan, namun hingga saat ini, tidak mendapat perhatian untuk diperbaiki seperti jalan di wilayah lain yang telah dibetonisasi.
“Kalau melihat dari sektor pajak dan penyumbang PAD untuk Cianjur, tentunya cukup tinggi karena ketiga desa ini penghasil gula merah, beras dan sayur mayur. Namun tidak mendapat prioritas dalam pembangunan khususnya jalan,” katanya.
Kepala Desa Margasari, Kecamatan Naringgul Azid S mengatakan, buruknya infrastruktur di wilayahnya sudah terjadi sejak beberapa puluh tahun lalu, meskipun pernah mendapat pengerasan, namun tidak sampai merasakan sampai diaspal.
Akibatnya kondisi jalan tersebut, bertambah parah dan tidak layak disebut jalan, meskipun setiap hari jalan padat dilalui kendaraan warga untuk melakukan aktifitas perekonomian terutama anak sekolah.
“Kalau sudah hujan, landasan jalan berlumpur dan sulit dilalui kendaraan. Kami sudah sering meminta pemerintah untuk memperbaiki jalan tersebut. Namun hingga saat ini, belum juga terealisasi,” katanya.