CIANJUR – Sejumlah driver ojek online (ojol) di Kabupaten Cianjur diresahkan ulah oknum yang melakukan orderan “tembak gantung”. Selain menghabiskan waktu, juga merusak performa pendapatan.
Fauzi misalnya, salah satu driver ojol asal Sawah Batu, mengaku sudah beberapa kali mendapatkan orderan seperti itu. Bukan hanya saat mangkal, tapi saat di jalanan pun ada saja orderan tembakan.
“Sudah beberapa kali dapat yang seperti itu, gak tahu maksudnya apa dan pelakunya siapa. Kesal juga,” katanya.
Ia menceritakan, kalau orderan diabaikan nilainya akan turun. Maka mau tak mau dia pun harus menerima setiap order yang masuk. Namun yang dia sayangkan ketika orderan tembak gantung yang masuk ke aplikasinya.
“Jadi kaya yang pesan minta antar. Tapi saat sampai titik jemput gak bisa dihubungi. Ditelpon atau di chat gak respons. Istilahnya digantung. Kalau dibatalkan dari driver malah performa bakal turun,” sebutnya.
Hal seperti itu tentu merupakan pilihan sulit. Namun Fauzi mengatasinya dengan mendiamkan aplikasi ojol selama beberapa menit atau menghubungi customer service agar orderan dibatalkan.
“Iya kalau saya yang batalin, saya rugi. Jadi didiemin aja atau telpon CS supaya dibatalin dari sana,” tambahnya.
Sama halnya dengan Gerry, driver asal Cangklek, Sukamanh, Cugenang. Di beberapa titik dia kerap menerima ‘tembakan’ nyasar ke aplikasinya.
“Sudah beberapa kali ditembak terus digantung. Pas udah sampai titik lokasi jemput malah gak bisa dihubungi, didiemin. Dibatalin gak, dijalanin juga gak,” tuturnya.
Dia berharap agar siapa pun yang melakukan hal seperti itu untuk menghentikan perbuatannya karena sangat merugikan.
“Kalau saya kan ngojol sebagai sampingan sambil kuliah. Saya kasian sama yang ngojol bener-bener buat kebutuhan sehari-hari. Udah semangat ngojek malah dapet tembakan,” tandasnya.(yis/sri)