CIANJUR – Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Oting Zaenal Mutaqin, mengatakan, dinas sebenarnya mengharapkan semua honorer k2 guru bisa diangkat dalam program PPPK, mengingat kebutuhan guru memang masih belum terpenuhi.
Namun, perlu juga dilihat dari segi ketersediaan anggaran yang ada. Apakah mampu untuk mengangkat seluruhnya ataupun ada penambahan dari kuota sebelumnya.
“Cianjur ini memang kekurangan guru, selama ini masih diisi oleh tenaga honorer. Tapi kan solusinya nanti semuanya diangkat atau ada penambahan kuota dari yang semula hanya 250 itu kan juga harus dilihat dari ketersediaan anggaran,” kata dia.
Menurutnya, hasil audiensi terkait tuntutan para guru honorer sudah dilaporkan pada Plt bupati dan akan ditindaklanjuti dengan rapat TAPD pada Minggu malam. Ketetapannya nanti akan menjadi bahan untuk pengusulan ke Kemendagri dan BKN.
“Ada dua kemungkinan, pertama penerimaan disesuaikan dengan kemampuan anggaran namun dengan disertai penambahan kuota, atau pengangkatan seluruhnya tetapi dalam pengjaian tidak akan dulu utuh, lantaran mesti disesuaikana antara anggaran yang tersedia dengan jumlah PPPK. Untuk yang kemungkinan kedua itu akan kami coba konsultasikan dengan pusat, apakah bisa atau tidak. Jadi keputusannya selain dari rapat TAPD, juga dari hasil konsultasi dengan pusat,” kata dia.
Senada, Kepala BKPPD Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra pun belum mau berkomentar panjang, sebab akan menunggu dulu hasil rapat TAPD pada Minggu malam. “Pokoknya lihat saja nanti keputusannnya bagaimana, yang jelas apa yang jadi tuntutan para guru honorer akan kami tampung dan diupayakan,” kata dia. Sampai berita ini diturunkan, belum ada hasil resmi dari rapat kelanjutan TAPD.(bay/sri)