CIANJUR – Sebanyak 593 siswa SMA Terbuka dan reguler Pasundan 2 Cianjur pada tahun ini siap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang akan dilaksanakan pada 8 April mendatang.
Kepala SMA Terbuka Pasundan 2 Cianjur, Yayan Solihin Permana mengatakan, para siswa SMA Terbuka Pasundan 2 Cianjur pada tahun ini memang akan melaksanakan UNBK pertama, yang akan di gabung dengan siswa SMA reguler Pasundan 2 Cianjur.
“Sebelumnya kami di tunjuk sebagai penyelenggara SMA Terbuka yang sudah berjalan tiga tahun Jadi sekarang kami mempunyai kelas dua belas yang akan mengikuti UNBK. Jumlah siswanya 543 siswa dan regulernya 50 siswa,” kata Yayan kepada Cianjur Ekspres, Kamis (21/2).
Dikatakan Yayan, SMK Terbuka adalah sekolah bagi mereka yang memiliki kendala seperti ekonomi, geografis dan kendala sosial. “Kalau tidak ada SMA Terbuka, bisa dipastikan bahwa mereka itu tidak sekolah. Tidak akan mengenyam pendidikan se tingkat SMA, dan sekolah ini tidak di pungut biaya sepeserpun. Jadi tidak alasan untuk tidak melanjutkan sekolah,” tuturnya.
Para siswa SMA terbuka Pasundan 2 Cianjur melakukan pembelajaran di sekolah hanya satu kali dalam dua bulan. Karena tempat kegiatan belajar (TKB) penempatannya dilaksanakan di kelas-kelas yang tidak terpakai seperti ruang kelas SD, mushola dan tempat lainnya.
“Itu lah luasnya SMA Terbuka, jadi bukan belajar seperti reguler, tetapi mereka lebih mandiri karena diberikan buku-bukunya untuk dipelajarai. Kalau kumpulan di sekolah namanya kegiatan bimbingan tatap muka. Dari mereka banyak juga yang bekerja di pabrik-pabrik yang ada di Cianjur,” ungkapnya.
Yayan mengkhawatirkan para siswa yang bekerja di beberapa perusahaan, karena ditakutkan tidak diberikan izin atau dispensasi selama kegiatan UNBK berlangsung.
“Mudah-mudahan ketika pelaksanaannya nanti tidak ada kendala apa-apa. Karena kehawatiran saya terbesar yakni kemudahan dispensasi dari peruasahaan-perusahaan tempat mereka bekerja. Yang saya takutkan mereka nantinya tidak diizinkan, karena kalau tidak mengikuti ujian mereka tidak akan bisa lulus,” katanya.
Yayan pun telah melakukan berbagai cara agar siswanya bisa diberikan dispensasi ketika mengikuti ujian. Termasuk sudah menempuh surat kepada Plt Bupati Cianjur dan Disnaker untuk memberi tahu agar perusahaan memberikan dispensasi.