CIANJUR – Ketua Kompepar Wisata Jangari, Hendrawan, mengharapkan, kegiatan bersih-bersih sampah seharusnya tak hanya menjadi momentum semata. Apalagi, jika semua pihak menyadari bahwa Jangari perlu sangat diperhatikan sebagai lokasi wisata.
“Sebenarnya harus menjadi kegiatan rutin. Makanya, kompepar juga selalu berusaha untuk membangkitkan kesadaran. Sapta pesona itu dikedepankan,” ujar dia.
Dia mengungkapkan, meskipun Jangari menjadi destinasi wisata tapi perhatian dari pemerintah cenderung minim. Bahkan, untuk urusan persampahanan sekalipun. Hingga saat ini, seluruh elemen masyarakat di Jangari melakukan semua upaya secara mandiri.
“Misalnya pengangkutan sampah yang dilakukan dua kali dalam sepekan dari warung atau rumah di sekitar lokasi. Kegiatan itu dilakukan secara swadaya bekerjasama dengan Kompepar Cibodas. Karena selama ini, memang apa-apanya menjadi inisiatif sendiri. Walaupun, Jangari notabene merupakan kawasan wisata,” kata dia.
Bahkan, lanjut dia, warga sekitar dan pemilik warung serta kapal, menyediakan sebanyak 375 tong sampah mandiri. Langkah itu diambil, sebagai upaya agar sampah tak berserakan.
Hendra mengharapkan, pemerintah mampu memberikan pelayanan paling sederhana, yakni armada khusus pengangkutan sampah di Jangari. Soalnya, sejauh ini armada yang datang seringkali sudah kelebihan muatan, karena banyak mengangkut sampah sebelum tiba di Jangari. (bay/sri)