CIANJUR – Perempuan hari ini harus lebih cerdas, tangguh, dan mandiri dalam kiprah berorganisasinya. Sebab hal itu akan menjadi bekal seorang perempuan dalam mengatasi persoalan yang terjadi dalam diri, keluarga dan masyarakat.
Demikian ditegaskan Winda Nurmaulida S, Ketua Panitia Sekolah Kader Korps Pergerakan Putri (SK Kopri) Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Cianjur disela kegiatan di Pondok Pesantren (Ponpes) Manbaul Gufron, Cugenang, Minggu (17/2).
Dikatakan Winda, sekolah akder merupakan jenjang kaderisasi Kopri setelah mengikuti Sekolah Islam Gender (SIG). “Ini bertujuan untuk membentuk kader Kopri mandiri dalam menjalankan kiprah berorganisasi,” kata dia kepada Cianjur Ekspres.
Rangkaian acara sekolah kader tersebut diawali dengan seminar Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dengan tema stop kekerasan terhadap perempuan dan anak yang langsung di pandu oleh Ai Maryati Solehah. Dilanjutkan dengan pemateri dari alumni PMII.
Peserta yang mengikuti sekolah kader mencapai 16 orang, 9 orang dari Cianjur dan 7 orang dari luar Cianjur diantaranya dari Tasik, Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu dan Kota Banjar. Dengan sekolah kader tersebut, diharapkan mampu mencetak kader-kader perempuan agar lebih cerdas.
“Harapan kami selaku panitia mampu mencetak kader-kader perempuan agar lebih cerdas, mandiri dan mampu menjadi garda terdepan dalam menjunjung tinggi nilai- nilai, dan norma- norma di PMII serta mampu menjalankan roda organisasi dengan baik,” pungkasnya (job3/sri).