CIANJUR – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur bakal terus mengupayakan persiapan untuk pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hal iktu dilakukan untuk mengantisipasi penyelewenangan hingga monopoli dalam pelaksanaannya nanti.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Amad Mutawali mengatakan, setiap program bantuan memiliki potensi terjadinya penyimpangan, namun pihaknya bersama instansi terkait akan berupaya untuk meminimalisir potensi tersebut.
“Makanya kami upayakan sosialisasi, pemberian materi, dan penjelasan ke keluarga penerima manfaat. Supaya bisa diminimalisir (penyimpangan, red),” kata dia.
Menurutnya, Dinsos juga tengah berkoordinasi dengan pihak terkait agar e-warung dan suplayer tersebut berjalan sesuai dengan tujuan dari porgram tersebut, dimana terjadinya pemberdayaan tanpa adanya monopoli perdagangan.
“Ini yang kami antisipasi, adanya monompoli. Sementara tujuannya kan di samping memberikan bantuan kepada PKM, juga memberdayakan warung di tingkat bawah serta produk pangan lokal,” kata dia.
Di samping itu, lanjut dia, Dinsos juga terus berkomunikasi dengan BRI sebagai pihak perbankan yang bekerjasama menjalankan program tersebut, terutama untuk jaringan, alat, dan penyaluran bantuannya.
“Masih ada waktu sampai April atau Mei nanti, terutama untuk peralatan dan jaringan. Itu penting, sebab programnya terintegrasi ke kartu khusus. Melalui kartu tersebut KPM bisa menukarkan bantuan sebesar Rp 110 ribu ke e-Warung. Makanya perlu dipersiapan urusan jaringan dan sarana prasarananya,” pungkasnya.
Syamsiah (52) seorang ibu rumah tangga menanggapi rencana diberlakukannya BPNT dianggap bisa lebih baik. Alasannya penerima BPNT bisa lebih jelas dibandingkan dengan bantuan seperti raskin yang secara langsung.
“Sebagai warga yang selama ini selalu menerima raskin saya rasa ini sangat baik dibandingkan dengan secara langsung. Kalau seperti raskin penerimanya bisa lebih banyak dari data yang seharausnya, akibat pemberiannya di atur-atur. Tapi kalau non tunai ini sepertinya langsung kepada penerima sesuai dengan data,” tegasnya.
Pihaknya sangat mendukung rencana diberlakukannya BPNT. “Ini lebih baik, mungkin saya sebagai salah satu calon penerimanya,” pungkasnya. (bay/sri)