Tujuh Ruang Kelas SMPN 2 Sukaluyu Rusak Parah

0 Komentar

CIANJUR – Sebanyak tujuh ruang kelas di SMPN 2 Sukaluyu di Kampung Tegalteri, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, rusak parah. Pihak sekolah setempat berharap ada bantuan rehabilitasi dari pemerintah, lantaran beberapa ruang kelas tersebut sudah tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kepala SMPN 2 Sukaluyu Emod, mengatakan, dari tujuh ruang kelas yang rusak di SMPN 2 Sukaluyu, tiga masih dipergunakan untuk ruang kelas. Sedangkan empat sudah tidak dipakai, karena bagian lantai keramik hancur serta atapnya sudah bolong-bolong bahkan bocor.
Selain itu, sebagian plafon kelas sudah roboh dan di ruang kelas itupun tidak layak dipakai lagi, karena sudah berlubang.
“Memang tujuh kelas ini ruangannya sangat memprihatinkan. Tapi bagaimana lagi, karena kami kekurangan ruangan, tujuh ruang yang rusak ini tiga tetap dipakai para siswa untuk kegiatan belajar mengajar. Sedangkan empat lagi tidak, karena melihat keadaannya takut membahayakan siswa,” kata Emod kepada wartawan, Senin (28/1).
Emod menjelaskan, pihaknya bingung untuk memperbaiki ruang kelas tersebut, karena untuk perbaikan anggaran pun tidak ada dan bila dibiarkan sekolah kekurangan ruang kelas.
“Kalau tidak diperbaiki mungkin tidak ada penambahan siswa yang banyak. Selain itu, kalau menggunakan anggaran sekolah tidak mencukupi, terlebih lagi menggunakan anggaran BOS itu tidak diperbolehkan,” kata dia.
Pihaknya mengungkapkan, sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan ruang kelas di tahun 2017 namun hingga sampai kini belum ada tanggapan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Karena sudah lama juga lebih dari empat tahun ruang kelas itu dibiarkan tidak ada perbaikan, bahkan pengajuan ke dinas hingga saat ini belum ada tanggapan apa pun,” katanya.
Emod berharap, pihak dinas menanggapi pengajuan yang diajukan pihak sekolah, sehingga ada perbaikan untuk ruang kelas siswa. “Mudah-mudah tahun ini sekolah mendapatkan anggaran untuk perbaikan ruang kelas, karena kami juga sudah lelah berulang kali melakukan pengajuan namun belum ada tanggapan dari dinas,” pungkasnya. (bay/sri)

0 Komentar