CIANJUR – Dua perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Nuhrodin dan Hendra Munadi mengunjungi dan mengambil gambar sekolah rusak SDN Campakawangi dan SDN Wanasari di Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur.
Koordinator Pendidikan (Kordik) Kecamatan Kadupandak Nuhrodin mengatakan, hasil dari survei yang dilakukan memang dua SDN tersebut sangat memerlukan pembangunan cepat.
“SDN Campakawangi memang rusak parah, saya sudah kesana bersama Kasi Sarana dan Prasarana SD, kami mengambil beberapa gambar dan melakukan dialog dengan beberapa guru,” ujar Nuhrodin, saat dihubungi melalui telfon selulernya.
Nuhrodin mengatakan, kondisi terparah memang ada di SDN Campakawangi. Dimana bangunannya sudah rusak dan membuat murid tak nyaman untuk belajar.
“Campakawangi memang yang paling parah, dari Campakawangi posisi sekolah rusak kedua ada di Wanasari,” ujarnya.
Nuhrodin mengatakan, sekolah Campakawangi, sudah masuk anggaran perbaikan. Namun saat ditanya berapa anggaran yang akan dikucurkan pihaknya mengaku masih menunggu. Termasuk pelaksanaan perbaikan yang masih menunggu tahapan dari Pemerintah Kabupaten Cianjur.
“Kami berdua sudah melaporkan, rencana perbaikan sudah masuk penganggaran, namun saya tak mengetahui berapa untuk perbaikan sekolah tersebut dan kapan akan dimulai proyeknya,” ujarnya.
Nuhrodin mengatakan, ia belum menghimpun jumlah laporan kerusakan bangunan sekolah di Kecamatan Kadupandak. “Namun dari data yang terlihat saat ini yang mencuat itu yang memiliki kerusakan parah,” katanya.
Pemerhati sosial Cianjur selatan Yana Mulyana, mengatakan, banyaknya sekolah-sekolah yang rusak sudah pernah ia sampaikan kepada wakil rakyat Cianjur yang duduk di DPRD.
“Saya berharap sebaiknya pemerintah mengutamakan yang skala prioritas, jangan sampai anak-anak menjadi tak nyaman dalam belajar,” ujar Yana.
Menurutnya, para murid sekolah dasar adalah generasi masa depan yang perlu diperhatikan. Terkait sekolah yang rusak sering kali ia melaporkan ke anggota DPRD terutama komisi IV agar ditindaklanjuti ke dinas terkait.
“Saya berharap ke depan tak ada lagi kejadian serupa apalagi kemarin ada kasus oknum dana DAK, kan miris,” katanya.
Ia mengatakan akan terus mengawal dan menyampaikan ke pemerintah pusat atau daerah agar semua cepat direhabilitasi.