CIANJUR – Musim penghujan di awal tahun 2019 menjadi suatu pengalaman buruk bagi para petani sayuran di wilayah Cipanas dan Pacet. Betapa tidak akibat perubahan musim tersebut, hasil panen dan harganya terjun bebas. Banyak petani yang mengalami kerugian.
“Harga sayuran saat ini tidak ada nilainya, padahal kalau ditanya kualitas sayuran sangat bagus,” ungkap salah satu petani asal Kampung Gunungputri Edi (34),Minggu (20/1).
Biasanya lanjut Edi, banyak jenis sayuran yang dihasilkan para petani di Blok Ciguntur Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, mulai dari jenis sayuran kol, wortel, burkoli, pakcoy, sawi putih, salada keriting, wangsih, horinnso, daun bawang, kembang kol dan masih banyak yang lainnya.
“Kejadian harga turun seperti ini sepertinya sudah menjadi jadwal rutin dalam setiap tahunnya. Saya ingin ada perhatian khusus dari pemerintah khususnya Dinas Pertanian untuk memberikan solusi,” terang Edi.
Edi mengatakan, untuk kenaikan bisa dipastikan apabila kualitas sayuran sedikit rusak dan sulit barangnya maka harga sayuran pun dipastikan ada peningkatan.
“Kalau sudah musim angin, bisa diperhatikan harga sayuran pun ada peningkatan. Kalau sekarang musim hujan seperti ini kenapa harga sayuran mengalami penurunan yang sangat drastis,” katanya.
Selain itu tambah Edi, jika sudah masuk wortel dari Liwa (Lampung) dan Garut ke los-los sayuran yang ada diwilayah Desa Sukatani dan Cipanas, secara otomatis harga wortel yang ditanam oleh petani sekitar dipastikan harganya pun anjlok.
“Saat ini saja, untuk harga kol yang tadinya Rp 4 sampai 6 ribu per kilogram, tapi kini hanya Rp 2.500,- per kilogramnya. Belum lagi dari jenis sayuran lainnya terkadang para peranipun malas untuk menjualnya dan dibiarkan hingga membusuk,” katanya.
Senada dikatan Dadang (37) petani cabai keriting mengeluhkan harga yang begitu drastis anjloknya. Menurutnya, harga cabai keriting hijau biasa ia menjual dikisaran Rp 10 hingga 12 ribu per kilogram dan cabai merah biasa menjual Rp 20 hingga 25 ribu per kilogramnya.
“Sekarang hanya Rp 7 ribu per kilogram untuk cabai keriting hijau, sedangkan untuk cabai merahnya dikisaran Rp 12 ribu per kiloghram. Saya rasa fenomena seperti ini harus ada perhatian khusus dari pemerintah bagi para petani,” tandasnyan. (yis/sri)