CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur masih menetapkan status siaga bencana hingga Mei untuk wilayah rawan terutama pergerakan tanah di tiga kecamatan di selatan.
Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriatno, menggatakan sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana terutama pergerakan tanah yang tersebar di wilayah utara dan selatan. Pihaknya telah mengimbau warga melalui aparat kecamatan dan desa untuk tetap waspada dan segera mengungsi ketika melihat tanda-tanda alam akan terjadinya bencana terutama di wilayah selatan sesuai dengan imbauan BMKG.
Sejak beberapa hari terakhir, lanjut dia, BPBD telah mengirim tim untuk melakukan pemantauan dan pengawasan di sejumlah wilayah yang rawan terjadi pergerakan tanah seperti di Kecamatan Pagelaran, Cidaun dan Naringgul.
“Sampai hari ini, belum ada laporan terkait pergerakan tanah di wilayah tersebut, namun kami telah mengirim dan menempatkan tim untuk melakukan pemantauan dan pengawasan sejak dua hari yang lalu,” katanya kepada Cianjur Ekspres saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (2/1).
Meskipun belum ada laporan tambah dia, pihaknya tetap mengimbau warga untuk waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda atau terjadinya bencana alam agar dapat segera ditindaklanjuti dengan mengevakuasi warga.
“Tidak hanya wilayah selatan, kami juga mengimbau seluruh warga yang tinggal di daerah rawan bencana termasuk di wilayah utara, segera mengungsi ketika ada bencana, meskipun harapan kami Cianjur aman dari bencana,” katanya.
Sedangkan terkait tidak terprediksinya bencana yang terjadi di sejumlah wilayah sepertihalnya di Cisolok-Sukabumi, pihaknya secara intens berkordinasi dengan BMKG agar dengan cepat mengimbau warga disejumlah wilayah untuk dievakuasi atau mengungsi.(bay/red)