CIANJUR – Cianjur Politic Watch mengharapkan kandidat yang diusulkan untuk mengisi jabatan Wakil Bupati Cianjur merupakan sosok yang mapan dalam menjalankan roda pemerintahan, dengan elektabilitas yang baik dan tidak pernah tersandung dengan kasus korupsi.
Direktur Cianjur Politic Watch, Fajrilah Samlawi, mengatakan, isu terkait siapa calon plt Wakil Bupati Cianjur pendamping Bupati plt Herman Suherman kian menghangat. Pasalnya, sesuai PP nomor 102/2014 mengamanahkan, pengusulan jabatan wakil bupati paling lambat dilakukan satu bulan pascabupati dilantik.
“Sejak beberapa waktu ke belakang, nama-nama yang digadang akan mengisi pun sudah muncul. Terutama dari tiga parpol pengusung. Meskipun nantinya sebenarnya bisa juga diambil dari luar anggota parpol,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Rabu (26/12).
Namun, menurutnya, calon yang muncul harus benar-benar bersih dari riwayat hukum apalagi kaitannya dengan tindak pidana korupsi atau sejenisnya. Mengingat, Cianjur ini tengah berbenah pasca penetapan Irvan Rivano yang terkena OTT KPK kaitan DAK pendidikan.
Di samping itu, nama yang diusulkan juga bisa menyesuaikan diri dan mengejar kinerja untuk menjalankan roda pemerintahan saat ini. “Jangan sampai nantinya malah tidak bisa mengimbangi, karena tidak memiliki kemapanan dalam menjalankan roda pemerintahan,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, kandidat pengisi jabatan Wakil Bupati Cianjur mulai bermunculan. Sejumlah nama pimpinan partai pengusung pun digadang-gadang akan mengisi jabatan tersebut. Namun praktisi dan pengamat mendorong jabatan tersebut diisi oleh kaum muda yang bisa bekerja cepat untuk mengimbangi roda pemerintahan yang sudah berjalan.
Pengamat Hukum Tata Negara, Dedi Mulyadi, mengatakan, nama-nama yang muncul belakangan ini memang memiliki potensi besar untuk menduduki kursi Wakil Bupati Cianjur, seperti Moh Toha dari PBB, Lepi dari PKB, serta Tb Mulyana dari Partai Golkar.
Namun, lanjut dia, nama-nama muda juga bisa jadi perhatian untuk mengisinya. Seperti Firman Mulyadi, dimana sosoknya masih muda, memiliki riwayat akademis yang baik, dan berada di lingkungan Partai Golkar hingga menjadi tenaga ahli. Meskipun ada juga nama kaum muda dari partai Golkar yang muncul, yakni Deden Nasihin.(bay/red)