CIANJUR – Sejumlah puskesmas di Cianjur akan buka 24 jam sepanjang liburan akhir tahun. Sebanyak enam unit ambulans dan empat unit rumah sakit rujukan, juga akan disiapkan mengantisipasi kondisi darurat di lapangan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar mengatakan, puskesmas yang buka selama 24 jam hanya terdapat di beberapa titik. Diutamakan di jalur-jalur utama yang mengalami peningkatan volume kendaraan.
“Tidak semuanya buka 24 jam, hanya titik-titik khusus dan mayoritas ada di pusat keramaian. Pelayanan akan tetap maksimal sepanjang waktu libur,” kata Tresna saat dihubungi Cianjur Ekspres.
Hal itu dilakukan, untuk memastikan pengendara yang melintas di Cianjur tetap nyaman dan sehat. Soalnya, pelayanan kesehatan apapun akan dilayani oleh tenaga medis.
Tak hanya itu, tenaga medis juga akan memberikan sosialisasi mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada para pengendara di pos pelayanan. Menurut dia, meskipun dalam perjalanan, pengendara harus tetap membiasakan diri untuk menerapkan PHBS.
Tresna mengharapkan, perjalanan liburan pun tetap aman bagi para pengendara. Maka dari itu, dinas juga akan menurunkan personil dengan maksimal selama liburan berlangsung.
“Ada 25 dokter dari puskesmas yang disebar ke berbagai pos pelayanan, 126 perawat dari puskesmas. Kemudian tenaga dokter yang dilibatkan di sarana rujukan ada 35 orang, lalu perawat dan bidan sebanyak 225 orang dari 4 rumah sakit,” ujar dia.
Dia mengatakan, seluruh tenaga medis akan siaga di 13 pos pengamanan bersama instansi lainnya. Diantaranya di pospam, Puncak Pass, Cikanyere, Simpang Mariwati, Pegadaian, Tugu Gentur, Warungkondang, Rancagoong, Ramayana, Tugu Pramuka, Leuwi Bungur, Simpang Jalan Baru Sukaluyu, Gelanggang Ciranjang, dan Rest Area Citarum.
Selain itu, Tresna mengerahkan tenaga medis di pos pelayanan yang berada di Kota Bunga, Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara, Jangari, Sindangbarang, dan Cidaun.
“Memang difokuskan pada titik-titik tertentu. Lokasi-lokasi itu yang tingkat kunjungannya biasanya tinggi, jadi pasti dimaksimalkan di sana,” ucapnya.
Tresna mengatakan, melihat catatan tahun 2017 lalu, pelayanan kesehatan didominasi oleh kecelakaan-kecelakaan yang tidak merenggut nyawa hingga kondisi kesehatan pengendara yang menurun. Ia menyebutkan, tahun lalu ada dua orang meninggal dunia selama libur akhir tahun.