CIANJUR – Aksi syukuran warga terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK atas Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar di alun-alun Cianjur dianggap sebagai hal yang berlebihan.
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indinesia (APDESI) Kabupaten Cianjur Beni Irawan. “Kalau saya lihat di video yang beredar di medsos, aksi terlalu berlebihan,” ungkap Beni.
Beni mengatakan, hal yang wajar apa yang dilakukan oleh masyarakat dengan adanya tangkap tangan yang dilakukan oleh KPK terhadap Bupati Irvan Rivano Muchtar pada Rabu (12/12) lalu di Pendopo. Namun hal tersebut tak perlu dengan cara yang berlebihan. Apalagi ada beberapa fasilitas alun-alun yang rusak. Padahal pemerintah menyiapkannya buat masyarakat itu sendiri.
“Mereka tentunya semua yang kumpul di alun-alun untuk berdoa demi kemajuan Cianjur, namun sebaiknya kita serahkan sama Allah SWT,” ujarnya.
Beni memaklumi masyarakat melampiaskan kekesalannya di alun-alun sehingga tidak bisa mengendalikan diri. “Dikhawatirkan ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi sehingga menimbulkan sedikit aksi yang berlebihan,” katanya.
Terkait bupati Irvan Rivano muchtar yang kena OTT KPK, pihaknya masih menunggu proses hukum dari KPK, tentunya juga harus menjadi pelajaran berharga. “Saya berharap semua pihak bisa menghormati proses hukum, dan saya juga berharap semoga Cianjur lebih baik lagi kedepannya,” katanya.
Sebagai Ketua Apdesi, pihaknya mengucapkan selamat kepada Wakil Bupati Herman Suherman atas dilantiknya menjadi Plt Bupati Cianjur. “Harapan saya semoga Plt Bupati Herman Suherman bisa melanjutkan program yang sudah di programkan, dan tentunya membawa Cianjur lebih maju,” terang Beni.
Sementara itu Pospera Cianjur Adi (40), menyayangkan dengan kejadian perusakan fasilitas umum di alun-alun oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab.
“Kami Pospera Cianjur, pada hari dimana Bupati Irvan Rivano Muchtar di tangkap langsung membuat stament bahwa korupsi adalah musuh kita bersama dan memberikan support terhadap kinerja KPK. Tapi ketika kejadian kemarin Jumat, di alun-alun ada oknum-oknum yang melakukan tindakan pengrusakan fasilitas alun-alun, saya sangat menyayangkan,” tegasnya.
Adi berharap, pihak kepolisian bisa mengusut kasus tersebut. Karena menurutnya Pospera sama-sama akan mengawal kasus korupsi yang saat ini tengah di tangani KPK. “Sebagai manusia, kita pun harus menjaga akal sehat kita dan menjaga Cianjur tetap beradab,” ujarnya.(yis/sri)