CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur bakal mendukung pelaksanaan program Jabar Masagi. Apalagi program tersebut selaras dengan visi dan misi Cianjur yang lebih maju dan agamis.
Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman menjelaskan, dari hasil komunikasi dalam peluncuran program tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memaparkan jika Jabar Masagi adalah program pendidikan karakter bagi pelajar untuk membekali masyarakat Jawa Barat dengan nilai-nilai baik yang selaras dengan cita-cita Jabar Juara Lahir Batin.
Masagi merupakan filosofi Sunda yang singkat dan padat tetapi memiliki makna yang mendalam. Dalam bahasa Sunda, “Jelema Masagi” artinya orang yang memiliki banyak kemampuan dan tidak ada kekurangan.
Jabar Masagi menekankan pada nilai pendidikan karakter dan mengembalikan pendidikan budi pekerti yang bisa berdampak pada akhlak sosial yang mengandung keluhuran nilai-nilai kearifan lokal.
“Hal itu sudah sangat selaras dengan Cianjur, membentuk warganya maju dari segi keilmuan namun tetap didasari dengan keagamaan. Makanya kami sangat mendukung dan bakal menyukseskannya,” kata Herman kepada Cianjur Ekspres saat ditemui di Masjid Agung Cianjur, Jumat (7/12).
Dia menuturkan, pembentukan karakter manusia memang penting dilakukan. Pasalnya tanpa karakter yang kuat dari segi ilmu dan agama, maka peluang generasi ke depan sebagai penerus bangsa menjadi bangsa yang adidaya akan sulit terjadi.
Oleh karena itu, program pembentukan karakter mesti dilakukan dari setiap tingkatan, sebagai investasi di masa depan, terutama menghadapi era milenium.
“Diperkirakan Indonesia bisa jadi jajaran bangsa adidaya ke depan, jika SDM-nya memang berkualitas. Makanya harus dari sekarang dibentuk karakternya, mau itu karakter dari segi keilmuan, agama, hingga budaya,” ucapnya.
Cianjur, lanjut dia, sudah punya juga program yang selaras dengan Jabar Masagi, di antaranya melalui 7 program keagamaan dan 7 pilar kebudayaannya. “Untuk sektor pendidikannya kami juga terus menggenjot bisa meningkat. Sehingga nanti generasi Cianjur bisa sesuai harapan, yakni ‘masagi’ dalam berbagai bidang,” katanya.(bay/sri)