CIANJUR – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyebutkan bahwa saling sindir-menyindir, mengkritik, dan saling menyerang, sudah menjadi hal yang biasa setiap menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) atau Pemilu.
“Yang namanya saling sindir-menyindir, saling kritik ,dan serang menyerang di antara calon (presiden) itu sudah biasa,” ungkap SBY kepada Wartawan, belum lama ini.
SBY mengatakan, saling sindir dan saling kritik itu hal biasa. Namun, menurutnya, yang diserang itu tak harus ke perorangannya, melainkan program-program si calon itu yang harus disindir maupun dikritik.
“Sebaiknya yang diserang itu programnya, kebijkannya yang ditawarkan kepada masyarakat,” kata dia.
Menurutnya, ketika semua program-program apa yang disampaikan si calon tersebut dan dapat dipahami masyarakat, maka masyarakat pun akan memilihnya. “Pada tanggal 17 April masyarakat bisa memilih calon presidennya. Entah itu Probowo atau bapak Jokowi,” terang SBY.
SBY mengatakan, rakyat harus tahu program capres 5 tahun ke depan harus dijelaskan ke masyarakat. Maka dengan begitu mereka (masyarakat), nantinya bisa memilih capres itu sendiri. Begitu pula dengan Partai Politik, karena menurutnya sudah satu bulan lamanya ia berkeliling ke Jawa dan ke depannya akan keliling ke luar Pulau Jawa untuk menjelaskan program Partai Demokrat ke depannya.
“Insyaallah kalau Partai Demokrat mendapatkan mandat yang lebih kuat untuk lebih banyak lagi kader kami di DPRD dan DPR RI, karena inilah tugas dan kewajiban kami,” terang SBY.
SBY berharap, kampanye kali ini bisa mendidik, bisa mencerdaskan, akan tetapi juga bisa tawaran kepada rakyat. “Dengan begitu akan kembali lagi ke rakyat, oleh karena itu hiruk pikuk kampanye kali ini jangan hanya diisi dengan serang menyerang secara pribadi, kata-kataan. Mungkin ini menarik bagi pewarta, akan tetapi masyarakat akan melihat apa saja yang akan dilakukan para capres di negara ini,” tandasnya.(yis/red)