CIANJUR – Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Maruarar Sirait menilai tim kampanye calon presiden harus bijak dalam menyikapi berbagai hal termasuk tidak menakut-nakuti seperti ‘Genderuwo’. Pasangan capres harus berani menindak tegas timnya yang melakukan politik gendoruwo.
Seperti yang diketahui, istilah politik genbderuwo sempat viral setelah Presiden Jokowi membacakan puisi terkait politik genderuwo atau cara kampanye menakut-nakuti atau menjelekan pasangan lain. Bahkan hal tersebut mendapat tanggapan berbagai kalangan terutama dari kubu pasangan calon Prabowo-Sandi.
“Banyak oknum yang melakukan politik hitam, hoax dan ujaran kebencian pada pasangan calon lawan yang tidak sejalan dengan mereka,” ungkap wakil rakyat yang akan bertarung kembali pada Pileg 2019 dari Dapil III Jabar Bogor-Cianjur tersebut saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (13/11).
Seharusnya lanjut Maruarar, tim kampanye dan relawan masing-masing pasangan calon, lebih baik mengkampanyekan program unggulan yang akan dilakukan untuk rakyat dan negara untuk menarik simpati pemilih.
“Jangan lagi ada oknum baik tim kampanye atau relawan menyebar berita bohong, fitnah, ujaran kebencian dan menakut-nakuti seperti gendoruwo,” katanya.
Dia pun mengimbau warga agar tidak termakan upaya oknum tersebut dan bijak dalam menyikapi berita bohong yang banyak beredar di media sosial bahkan media resmi yang menyerang Prabowo atau Jokowi.
“Saya meninta pasangan calon termasuk Jokowi untuk memecat tim kampanye kalau sampai melakukan politik gendoruwo sekaligus menyebar hoax dan ujaran kebencian,” katanya.
Menurutnya, tim kampanye dan relawan harus santun dan bijaksana saat mempromosikan pasangan calon yang di ukungnya untuk mendapatkan hati pemilih bukan lagi menakut-nakuti dan menghalakan berbagai cara.(bay/red)