CIANJUR – Sebanyak 650 pedagang domba dan kambing di Jalan Siliwangi menolak untuk dipindahkan ke Kampung Pasir Hapa, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku. Pasalnya, tempat untuk pedagang yang dijanjikan oleh pemerintah tidak layak untuk ditempati.
Ketua Pasar Hewan Cianjur, Ujang Koswara mengatakan, ada 650 pedagang dan bandar yang ikut bergabung berjualan domba dan kambing di Jalan Siliwangi.
“Dari total 650 itu terdiri dari 500 orang pedagang dan 150 bandar,” kata Ujang saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/11).
Dia mengatakan, kronologis awal para pedagang diminta pindah karena tempat saat ini dinilai sudah tak layak. “Bulan September kami diundang ke ruang wakil bupati, relokasi dasarnya karena sudah tak layak, kalau banyak warga yang komplain saya pikir warga sekitar tak ada yang komplain karena parkir dikelola warga sehingga kerjasama mengalir,” terangnya.
Dia menjelaskan, ternyata yang komplain adalah pengguna jalan yang terganggu karena macet. Dia pun mengerti dan menyampaikan hal tersebut kepada para pedagang lainnya.
“Saat itu wakil bupati mengatakan akan merelokasi ke tempat lebih luas, lebih bagus dari tempat semula, kami setuju, kami buat musyawarah, hasil kesepakatan rapat setuju ikut kalau pemerintah memfasilitasi lebih baik,” katanya.
Dia menambahkan, beberapa fasilitas yang belum ada di tempat baru adalah kandang naungan hewan lengkap dengan pancuh pengikat hewan, kantor, klinik hewan, kantin, ruang parkir, benteng pembatas, dan sarana umum tempat ibadah.
“Keinginan para pedagang sudah kami sampaikan kepada pemerintah, namun sampai saat ini tak ada jawaban,” katanya.
Dia menyebutkan, para pedagang harus pindah pada awal Januari 2019. Mendengar hal tersebut para pedagang sempat bereaksi dengan akan menggelar demo.
“Kemarin ada bocoran rapat forum di Warungkondang, katanya tempat baru nanti dekat pasar induk. Setelah kami survei ternyata belum apa-apa,” katanya.
Ujang mengatakan, pasar hewan yang digunakan saat ini dibangun pada 1976 lalu di atas lahan 2.000 meter persegi. “Beberapa sarana umum seperti musala, dibangun swadaya pedagang,” kata dia.(yis/red)