CIANJUR – Galian kabel PLN yang dilakukan disepanjang jalan Ir. H. Djuanda, Warung Batu, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur dikeluhkan banyak pihak. Selain mengakibatkan penyempitan bahu jalan, adanya galian kabel tersebut juga membuat para pelaku usaha yang ada disepanjang jalan tersebut mengalami penurunan pendapatan
“Memang ada pemberitahuan sebelumnya, tapi bukan berarti seenaknya melakukan penggalian seperti itu. Lihat saja, saya mau masuk bengkel saja susah, karena jalannya terhalangi. Semestinya kasih ruang, untuk jalan,” kata Nasip Pitoyo salah satu pemilik usaha bengkel ketok magig, Sabtu (10/11).
Tidak hanya dirinya yang terhalangi atas galian kabel PLN tersebut, para pelaku usaha lainnya juga mengalami hal yang sama. Semestinya hal itu dipikirkan, jangan sampai semaunya sendiri.
“Kalau bicara konsumen jelas sangat terganggu, apalagi pendapatan, otomatis mengalami penurunan. Kalau usaha seperti saya ini kan menunggu, kalau ada konsumen mau datang pasti gak jadi, karena tempatnya tidak bisa dilewati,” paparnya.
Selaku warga pihaknya sangat protes dengan adanya galian kabel seperti yang terjadi saat ini. “Memang itu juga untuk kepentingan umum, tapi bukan seperti ini caranya. Belum lagi nanti ngurugnya yang biasanya asal-asalan. Ini kan membahayakan juga,” protesnya.
Kondisi serupa juga diungkapkan warga lainnya. Mereka rata-rata mengeluhkan adanya galian kabel PLN tersebut. Tidak hanya menyebabkan perjalanan terganggu, kondisi galian juga sangat membahayakan.
“Apa galian seperti ini tidak bisa dilakukan sekaligus, ini seringkali dilakukan penggalian. Sampai trotoar yang sudah jadi saja dibongkar seperti itu. Saya yakin proses pengembalian galiannya tidak akan seperti semula,” kata seorang warga.
Pihaknya berharap, kedepan tidak sampai terjadi lagi galian kabel seperti ini yang mengganggu banyak orang. “Protes sih jelas protes, kedepan jangan sampai terulang lagi. Kalau sampai seperti ini terus kasihan masyarakat, apalagi yang memiliki usaha dipinggir jalan,” katanya. (sri)