Puluhan Warga Kawungluwuk Geruduk Kantor Desa

Puluhan Warga Kawungluwuk Geruduk Kantor Desa
SEJUMLAH warga Kampung Kawungluwuk, Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi bergotongroyong mengurug pinggiran jalan dikampung mereka yang tidak tersentuh pembangunan cor jalan
0 Komentar

SUKARESMI – Kesal adanya uang portal yang tidak jelas keperuntukannya, puluhan warga
Kampung Kawungluwuk, Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi mendatangi kantor
desa. Selain mempertanyakan kejelasan pemanfaatan hasil dari uang portal, warga juga
mempertanyakan kejelasan proyek betonisasi sepanjang 600 meter yang belum selesai.
Wakil Ketua Karangtaruna di Kedusunan I yang juga sebagai Ketua RT 1/1 Desa
Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Yosep Saeful Alam mengatakan, aksi yang
dilakukan warga pada Rabu (31/10) merupakan aksi kekesalan warga kepada Pemerintah
Desa terkait keberadaan portal yang lokasinya berdekatan dengan kantor desa. Warga
menilai keberadaan portal tersebut tidak membawa manfaat bagi masyarakat umum.
“Warga sudah mulai geram dengan pemerintah desa. Keberadaan portal tersebut dinilai
hanya untuk kepentingan pribadi. Padahal sudah sangat jelas adanya portal tersebut hasil
uangnya dikumpulkan dan nantinya di alokasikan untuk perbaikan jalan, bukan malah untuk
kepentingan pribadi,” kata Yosep Saeful Alam, kepada Cianjur Ekspres, Kamis (1/11).
Yosep mengatakan, portal tersebut keberadaannya sudah berlangsung lama. Sebelumnya
penjaga portal dilakukan dengan melibatkan beberapa element warga baik itu Hansip dan
dari pemerintahan desa. Tapi saat ini penjaga portal tersebut hanya dijaga oleh dua orang
terdiri dari satu orang warga Kawungluwuk dan warga Kampung Nagrak.
“Warga menilai hasil dari uang portal tersebut sangat tidak jelas larinya kemana. Padahal tak
sedikit kendaraan kuhususnya mobil yang masuk ke Kampung Kawungluwuk. Apalagi
adanya pijat alternatif (H Ining) yang seharinya kendaraan bisa mencapai seratusan lebih
yang masuk, tapi uangnya lari kemana, saya tidak tahu,” katanya.
Yosep mengatakan, sekali masuk melintasi portal yang berada didekat Desa Kawungluwuk,
kendaraan roda empat dikenakan tarif Rp 2.000,-. Tapi dilihat dari fasilitas seperti jalan
umum masih saja berantakan. Padahal hasil dari keberadaan portal tersebut, uangnya akan
digunakan untuk perbaikan jalan.
“Karena masyarakat sudah geram, akhirnya portal di robohkan dan untuk perbaikan jalan
pun kini ditangani langsung oleh warga,” katanya.
Banyak kendaraan khususnya mobil banyak mengalami kejadian-kajadian yang ujungnya
bersitegang. Saat ini jalan yang lebarnya mencapai 5,5 meter itu dapat perbaikan dari

0 Komentar