CIANJUR, cianjurekspres.net – Selasa (4/9), Jamaah haji asal Cianjur yang tergabung dalam kloter 27 akan kembali ke kampung halaman usai menunaikan ibadah haji. Penyelenggara Pelaksana Ibadah Haji Daerah (PPIHD), memberlakukan tanda pengenal khusus untuk keluarga jamaah yang masuk ke area Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Cianjur.
Wakil Ketua PPIHD Kabupaten Cianjur, Yosef Umar, mengatakan, jika sesuai jadwal, para jamaah di kloter 27 akan tiba di Bandara pada sore hari, sekitar pukul 15.00 Wib. Pada pukul 19.20 WIb mereka akan dibawa ke embarkasi Bekasi sebelum diberangkatkan ke Cianjur, dengan perkiraan akan tiba pada pukul 23.20 Wib.
“Sore hari sudah datang ke tanah air, kemudian ke Embarkasi untuk pemeriksaan dan kami perkirakan datangnya akan tengah malam,” kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (2/9).
Menurutnya, penjemputan oleh panitia akan dilakukan di embarkasi Bekasi, mengingat proses pemeriksaan tidak lagi dilakukan di Bandara melainkan terpusat di embarkasi. Rencananya, lanjut dia, Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar beserta unsur Muspida Kabupaten Cianjur akan ikut menjemput.
“Jadi kami jemput ke embarkasi untuk dibawa ke Kantor Kemenag. Mengingat di bandara sekarang prosesnya sudah lebih cepat, jadi tidak mungkin ke bandara,” kata dia.
Dia mengungkapkan, jumlah jamaah yang pulang dari kloter satu tidak utuh 404 orang. Pasalnya ada beberapa jamaah yang meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji. Seperti yang diberitakan belum lama ini, total jamaah yang meninggal di kloter 27 mencapai 3 orang. Dua di antaranya laki-laki dan satu orang perempuan diakibatkan penyakit. “Total yang pulang dan dijemput itu ada 208 orang, termasuk pendamping,” kata dia.
Ditanya terkait teknis penjemputan oleh keluarga, Umar menjelaskan jika nantinya hanya ada seorang perwakilan dari keluarga yang diperbolehkan masuk ke area Kantor Kemenag. Nantinya orang tersebut bakal mengenakan tanda pengenal khusus.
Hal itu, tambah Umar, dilakukan untuk mengantisipasi padatnya lingkungan Kemanag dan memberikan rasa nyaman bagi jamaah yang pulang. “Supaya tidak menumpuk dan mengantisipasi tindak kriminal oleh orang yang mengaku keluarga jamaah. Jadi hanya seorang yang diperbolehkan masuk, itupun menggunakan ID Card. Tapi untuk secara keseluruhan persiapan penjemputan, kami pastikan sudah siap,” kata dia. (bay/yhi)