CIANJUR, cianjurekspres.net – Peluang bisnis daun potong Ruskus untuk dekorasi cukup menggiurkan dan belum banyak warga yang menekuninya. Padahal, prospek cerah dan segar menanti siapapun yang berkecimpung di agroindustri ini.
Ruskus masuk ke dalam bisnis jenis bunga, dimana warga asal Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong ini mulai melirik bisnis bunga hias tersebut. Satu pasar yang menerima Ruskus dalam jumlah banyak adalah negara Jepang.
Peluang terbuka Ruskus tak hanya di dalam negeri melainkan luar negeri. Ekspor Ruskus dari Indonesia ke Jepang masih kalah telak dari negara Kostarika. Dari catatan para pengekspor Ruskus, Indonesia masih berada di bawah satu persen nilai volume ekspornya.
Satu pengrajin daun potong Ruskus, Ahmad Suhendro mengatakan, setiap bulannya ia hanya mampu mengekspor daun potong Ruskus sebanyak satu kontainer. “Terkadang hanya setengah kontainer saja karena barang tak ada. Sebenarnya penerima di Jepang menerima sebanyak-banyaknya,” ujar Ahmad di tempat pengepakan Ruskus di Kampung Jatisari RT 02/02, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Senin (23/7).
Dikatakan Ahmad Suhendro, ia mulai menekuni bisnis ekspor Ruskus sejak tahun 2001. Di Gekbrong ia mempunyai dua hektar lahan yang ditanami Ruskus. Ia menilai lahan tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan daerah lainnya.
“Untuk pemenuhan ekspor sebulan sekali satu kontainer tergantung barang dari petani, karena lahan sendiri tak mampu memenuhi target,” kata Ahmad.
Menurutnya cukup mudah menanam Ruskus tak seribet tanaman lain yang memerlukan perawatan ekstra. Ia mengatakan selain di Cianjur tanaman Ruskus juga terdapat di wilayah Sukabumi daerah Goalpara, di sana terdapat sekitar 30 hektare tanaman Ruskus.
“Kalau yang terluas masih ada di Magelang, sebenarnya kalau cara penanaman Ruskus itu yang terpenting tidak terkena hujan,” ungkapnya. (mg2/yhi).