CIANJUR, cianjurekspres.net – Pembangunan penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun-alun Sukanagara, masih terkendala akibat banyaknya persoalan. Selain adanya aksi massa yang menentang pembangunan tersebut, kurangnya bantuan alat berat menjadi faktor terhambatnya penataan alun-alun ini.
“Pembangunan RTH sebenarnya harus sudah mendekati akhir, namun karena memang sering terjadi kendala maka proses percepatan pembangunan ruang terbuka hijau di Alun-alun Sukanagara ini terhambat,” kata Maman, mandor proyek pengerjaan RTH kepada Cianjur Ekspres, kemarin (11/7).
Dikatakan Maman, dukungan penuh dari berbagai lapisan masyarakat untuk pembangunan ini sebenarnya sudah didapatkan sebelum dilakukan pengerjaan. Sebab, untuk pra syarat sebelum melakukan pembangunan, pihak pekerja sudah mengantongi izin dari dinas terkait yang mungkin sebelumnya ada juga persetujuan dari masyarakat setempat.
“Ada izin nya, dan setelah mendapat surat perintah kerja (SPK), pihak kita dari CV. Sinar Harapan Indah sebagai pemenang tender langsung turun ke lapangan untuk mulai melakukan pengerjaan,” ujar Maman.
Maman mengungkapkan, selain sempat ada aksi demo dari salah satu ormas, keterlambatan pembangunan juga diakibatkan karena kurangnya alat berat (loder, red). Sebab, meratakan tanah di Lapangan Tarumanagara ini jelas tidak mungin kalau harus dikerjakan dengan cara manual.
“Tidak mungkin sebelumnya tidak ada persetujuan dari masyarakat sekitar. Kalau pun memang pembangunan ini mau cepat tuntas maka alat berat perlu ditambah. Selain itu, operatonya juga yang khusus atau tidak sedang melakukan pengerjaan dilokasi lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Sukanagara, Firman Edi mengatakan, sesuai perencanaan Bupati Cianjur Irvan Rivano Mucthar yang memang atas keinginan dari warga Sukanagara, perencanaan pembangunan penataan alun-alun ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas olahraga lainya. Sebelumnya, khusus untuk lapangan akan dikasih rumput sintetis namun karena sempat ada gejolak penggunaan rumput sintetis akhirnya dibatalkan.
“Dibatalkan dan mungkin harus merubah anggaran. Maka secara spontan akan menghambat percepatan pembangunan ini. Pengerjaan sempat ditunda, namun setelah adanya perubahan pada RAB perubahan pembangunan ini kembali dilanjutkan,” pungkasnya. (mg1/yhi)