“Jawara” Silat Kurang Dukungan

"Jawara" Silat Kurang Dukungan
LATIHAN SILAT: Puluhan pelajar berlatih pencak silat di Padepokan Kiansantang, Jalan Raya Pasir Kampung, Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas, Cianjur. (AYI SOPIANDI/JABAR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR, cianjurekspres.net – Meski dalam kondisi serba kekurangan dan minimnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Cianjur, puluhan atlet berprestasi nasional di cabang pencak silat ini tidak mengendurkan semangatnya untuk tetap berlatih di Padepokan Kiansantang, di Jalan Raya Pasir Kampung, Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas.
Sebanyak 20 orang pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Cianjur dinilai tidak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah kabupaten. Padahal lomba seni pencak silat yang diikuti oleh para pelajar ini sudah mengharumkan nama Cianjur ditingkat nasional.
Ketua pelatih seni pencak silat Padepokan Kiansantang, M Nurjanah atau bisa dipanggil wa Enuy itu mengatakan, ada 20 orang pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Cianjur yang mendapatkan predikat juara ditingkat nasional.
Ia mengatakan, kalau dihitung dari sebelumnya bisa lebih dari 50 siswa yang berprestasi di kejuaraan 02SN tingkat kabupaten, provinsi maupun tingkat nasional. Enuy hingga saat ini masih menunggu kepastian bantuan ataupun perhatian khusus dari pemerintah daerah.
“Sampai saat ini, dari pemerintah daerah belum ada perhatian khusus, padahal ini sangat berarti bagi atlet berprestasi. Yang jelas kami tetap disuruh nunggu bantuan tersebut,” katanya.
Wa Enuy juga mengatakan, selama puluhan siswa ini melakukan latihan, biaya akomodasi makan dan minum siswa yang merupakan atlet pencak silat, ditanggung oleh dirinya sendiri. “Selama mereka (siswa) itu mengikuti latihan disini ya mau darimana lagi kalau bukan saya sendiri,” terang Enuy.
Diungkapkan Wa Enuy, saat ini untuk juara ditingkat nasional ada 3 orang siswa, yaitu Siska Silfiani Supriadi, Gelar Aji Pangestu, serta Tiara Martadima. “Kalau yang juara I nasional 02SN adalah Gelar Aji Pangestu, di susul oleh Siska dan Tiara,” ucapnya.
Saat ini, tidak banyak yang diharapkan oleh Enuy. Menurutnya, perluasan padepokan silat yang bisa menampung hingga 300 orang mungkin sudah dikatakan cukup sebagai bentuk apresiasi pemerintah kabupaten bagi pengembangan atlet berprestasi di bidang pencak silat.
“Saat ini murid yang aktif ada sekitar 300 orang, namun yang mendapatkan predikat juara ada 20 orang. Kami sangat berharap sekali kepada pemerintah daerah agar bangunan ini diperbesar lagi agar bisa menampung banyak,” ungkapnya. (mg2/yhi)

0 Komentar