CIANJUR, cianjurekspres.net – Harga daging ayam di pasaran mulai mengalami kenaikan, bahkan angkanya sudah melebihi batas harga tertinggi yang telah ditentukan. Pemerintah pun bakal segera mengambil tindakan untuk terus menekan harga, supaya konsumen tak diberatkan menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Hal itu terungkap setelah rapat pengendalian harga antara Unsur Mupida dengan peternak, hingga pedagang di Aula Kantor Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura.
Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, dari seluruh komoditas yang menjadi perhatian, daging ayam yang mengalami kenaikan beberapa hari terakhir. Dari harga semula di angka Rp Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu per kilogram, kini sudah mencapai Rp 34 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogram.
“Dibandingkan daging sapi, daging ayam yang teru mengalami kenaikan. Daging sapi masih di angka Rp 110 ribu per kilogram, sementara daging ayam sudah mulai naik Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu per kilogramnya,” kata dia kepada Cianjur Ekspres usai rapat koordinasi, kemarin (14/5).
Menurutnya, kenaikan tersebut terjadi lantaran antara ketersediaan ayam potong dengan kebutuhan masih belum sebanding. Apalagi belakangan ini peternak mengalami beberapa kendala, terutama saat panen.
Itu yang jadi kendala dan jadi kesempatan. Terkadang juga ketersediaan sudah pas, tapi di pasaran tetap kurang. Makanya perlu didalami juga masalahnya berfokus dimana.
Herman menegaskan, jika sampai beberapa hari ke depan harga daging ayam masih belum stabil, maka pihaknya akan turun ke lapangan dan memeriksa langsung di setiap tingkatan penjual, mulai dari peternak, distributor, hingga pedagang di pasar.
“Harga yang ditentukan kementerian beberapa waktu lalu di angka Rp 34 ribu per kilogram. Kalau terus naik, kami akan tindak tegas bersama satgas pangan. Tapi biasanya titik masalah itu ada di distributor,” katanya.
Di sisi lain, Asosiasi Pedagang Daging Domba, Ayam, dan Sapi Cianur menyebutkan kelangkaan DOC ayam menyebabkan harga daging ayam di Cianjur relatif tinggi menjelang Ramadan. Hal itu, membuat Pemerintah Kabupaten Cianjur diminta untuk menemukan solusi terkait kenaikan harga daging yang dinilai tak kunjung terselesaikan.