CIANJUR,CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur menggelar Pendidikan Politik (Dikpol) Tahun 2025 bagi para kader di daerah pemilihan Cianjur 1 dan 4, Kamis 20 November 2025. Peningkatan kapasitas dan solidaritas kader menjadi tema yang diusung dalam kegiatan tersebut.
Dikpol Golkar ini dibuka langsung Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur, TB Mulyana Syahrudin, dan dihadiri Ketua DPRD Cianjur sekaligus Bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Metty Triantika, serta seluruh Anggota DPRD Kabupaten Cianjur dari Fraksi Golkar. Adapun narasumbernya selain dari Partai Golkar, ada dari KPU, Bawaslu dan Bakesbangpol Kabupaten Cianjur.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur, TB Mulyana Syahrudin, menjelaskan, bahwa DPD Partai Golkar bersama pemerintah dan penyelenggara pemilu dalam hal ini Bawaslu dan KPU memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk melaksanakan pendidikan politik atau Dikpol.
Baca Juga:Prabowo Luncurkan Smartboard untuk Proses Belajar, Berapa Sekolah yang Dapat di Cianjur?Ratusan Kepala Sekolah di Cianjur Bakal Kembali Jadi Guru Setelah Masa Jabatan Berakhir
“Pendidikan politik dimaksudkan sebagai proses pemberian pengetahuan, pemahaman kepada warga masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas, berpartisipasi dan berkontribusi dalam proses politik,” katanya dalam sambutannya.
Menurutnya, tema yang diusung yakni peningkatan kapasitas dan solidaritas kader menjadi dua hal penting yang harus ditanamkan lebih dahulu kepada kader.
“Peningkatan kapasitas untuk meningkatan pengetahuan, pemahaman, keterampilan bagi para kader bagaimana menjadi pemilih yang cerdas atau mengajak masyarakat yang sudah memiliki hak pilih agar menjadi pemilih yang cerdas,” kata Mulyana.
Meski mengaku cukup puas dengan raihan suara Partai Golkar pada Pemilu 2024 di Kabupaten Cianjur. Namun Mulyana menegaskan, periode ke depan harus bertambah dan bisa di konversi menjadi kursi di legislatif.
“Kenapa harus diberikan peningkatan kapasitas, agar teman-teman para kader di seantero Kabupaten Cianjur bisa menjadi agen pembangunan atau menjadi penghubung antara warga masyarakat dilingkungannya masing-masing dengan institusi teknis,” ujarnya.
“Eksekusi pembangunan itu adanya di ranah eksekutif, maka kita harus punya jaringan ke eksekutif. Kalau tidak punya jaringan secara langsung, kita punya 10 anggota DPRD Kabupaten Cianjur hasil kerja keras teman-teman semuanya. Manfaatkan ini agar teman-teman (kader,red) bisa berkontribusi bagi desanya masing-masing, atau lingkungannya masing-masing,” kata Mulyana menambahkan.