CIANJUR, CIANJUR.JABAREKSPRES.COM- Masalah anak susah makan sering membuat orang tua khawatir.
Padahal, fase ini umum terjadi terutama pada masa pertumbuhan. Meski demikian, orang tua perlu memahami apa penyebab di balik perilaku tersebut agar dapat menanganinya dengan tepat.
Berikut tujuh penyebab utama anak susah makan beserta cara mengatasinya.
1. Pola Makan yang Tidak Teratur
Anak-anak yang tidak memiliki jadwal makan tetap cenderung kehilangan nafsu makan. Jika jam makan terus berubah, tubuh anak tidak terbiasa merasakan lapar secara alami. Buat jadwal makan yang konsisten, misalnya tiga kali makan utama dan dua kali camilan sehat setiap hari.
2. Terlalu Banyak Konsumsi Camilan
Baca Juga:6 Cara Menghadapi Anak yang Tantrum dengan Tenang dan EfektifPenyebab Hipotermia dan Cara Mencegahnya di Musim Hujan
Kebiasaan memberikan camilan manis atau minuman kemasan membuat anak cepat kenyang sebelum waktu makan tiba. Akibatnya, saat disajikan makanan utama, mereka menolak makan. Batasi pemberian camilan dan berikan hanya pada waktu tertentu dengan porsi kecil.
3. Anak Bosan dengan Menu yang Itu-Itu Saja
Rasa bosan terhadap jenis makanan bisa menurunkan selera makan anak. Terlalu sering menyajikan menu yang sama membuat mereka enggan menyentuh makanan. Variasikan menu setiap hari dengan bahan yang berbeda namun tetap bergizi. Misalnya, ubah bentuk penyajian sayur menjadi sup, bakwan, atau tumis menarik.
4. Tekanan Saat Makan
Beberapa orang tua tanpa sadar memaksa anak untuk makan. Padahal, tekanan atau paksaan justru membuat anak merasa tertekan dan menolak makanan. Ciptakan suasana makan yang santai dan menyenangkan. Ajak anak berbicara ringan atau biarkan mereka memilih porsi sendiri.
5. Sedang Sakit atau Tidak Fit
Nafsu makan bisa menurun ketika anak mengalami demam, batuk, pilek, atau gangguan pencernaan. Jangan panik. Fokus berikan makanan lembut dan bergizi seperti bubur, sup, atau buah. Setelah anak pulih, nafsu makan biasanya akan kembali normal.
6. Gangguan Pencernaan atau Masalah Sensorik
Beberapa anak memiliki sensitivitas terhadap tekstur atau aroma makanan tertentu. Ada pula yang mengalami gangguan pencernaan sehingga perut terasa tidak nyaman setelah makan. Perhatikan reaksi anak terhadap jenis makanan tertentu. Jika masalah terus berlanjut, konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi.