CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengungkapkan, jika pihaknya menyerahkan penuh proses hukum atas dugaan malapraktik Puskesmas Sindangbarang yang berujung meninggalnya DAN (10).
“Kita ketahui pihak Polres Cianjur sudah membongkar makam (ekshumasi) DAN, kami ikuti semua prosedurnya karena itu kewenangannya pihak kepolisian, kita hormati proses hukum,” ujar Yusman saat dikonfirmasi Cianjur Ekspres pada Selasa, 28 Mei 2024.
Kata dia, dua orang perawat yang sempat diperiksa oleh Polres Cianjur yakni Dj dan N masih melakukan tugasnya di Puskesmas Sindangbarang. Sambil menunggu proses hukum selanjutnya seperti pemeriksaan kronologis medis, hingga hasil otopsi.
Baca Juga:Tingkatkan Peran SDM dalam Keandalan Pasokan Listrik, PLN UP3 Cianjur Konsisten Gelar Akademi YantekGencarkan Sosialisasi PLN Mobile, PLN UP3 Cianjur Luncurkan Kampung Baraya PLN Mobile
“Mereka harus tetap profesional untuk terus memberikan pelayanan di Puskesmas Sindangbarang. Sambil menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian,” ungkapnya.
Namun jika nantinya memang keduanya terbukti bersalah, maka manajemen juga akan mengambil sikap dengan pemberhentian.
Menurut Yusman, dari laporan sementara yang diterima, apa yang dilakukan oleh kedua perawat yang memberikan penanganan pertama terhadap DAN sudah sesuai dengan prosedur operasi standar.
“Apa yang mereka lakukan sudah seusai dengan prosedur. Malah jika hal itu (pemberian obat) tak dilakukan, justru akan salah. Pemberian obat harus sesuai dengan gejala yang timbul,” ungkapnya.
Saat tiba di Puskesmas Sindangbarang, lanjut Yusman, DAN diduga terkena DBD. Namun, hal itu harus dipertegas dengan hasil diagnosis dari dokter forensik.
“Kalau riwayat penyakit, kita belum mengkaji. Tapi memang kita menduga ada faktor predisposisi karena DAN agak gemuk, yang menyebabkan terjadinya syok kalau dalam DBD,” kata dia.