Puluhan Kepala OPD Cianjur Diduga Pelesiran ke Yogyakarta Dinilai Tak Etis

Bus
Tampak bus yang diduga berisi rombongan kepala OPD bertolak menuju Stasiun Bandung.(Ringan RA/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Dugaan pelesiran berkedok studi tiru yang dilakukan 26 kepala OPD di lingkungan  Pemkab Cianjur ke Yogyakarta-Solo sejak Rabu, 8 Mei hingga Sabtu, 11 Mei 2024 dinilai tak etis. 

Pasalnya, para pejabat publik diduga berangkat rekreasi disaat masih ada ribuan penyintas gempa yang masih tinggal di hunian sementara (huntara).

Hal itu diungkapkan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Fahmy Iss Wahyudy pada Kamis, 9 Mei 2024 sore.

Baca Juga:Dinas Pendidikan Jabar Sediakan Kuota Khusus bagi Kecamatan yang Belum Miliki SekolahKick Off PPDB Jabar 2024, Bey Machmudin: Tak Ada 'Titip Titipan' 

“Kalau memang kegiatannya studi tiru atau disebut juga studi banding, biasanya sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Dalam konteks empati, ada baiknya jika hal-hal seperti jalan-jalan diminimalisir melihat kondisi masih banyaknya korban terdampak gempa yang belum dapat rumah yang pantas. Ini tidak etis,” ujar Fahmy saat dihubungi.

Dalam kaca mata yang lebih luas, beredarnya jadwal rekreasi yang dilakukan para kadis selama di Yogyakarta dan Solo, setidaknya melukai perasaan rakyat, terutama para penyitas gempa.

“Disaat sebagian dari korban belum tertangani, pemandangannya justru para pejabatnya malah jalan-jalan,” kata dia.

Kata dia, isu sentralnya adalah apakah dugaan plesiran yang dilakukan para kadis dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan fasilitas negara atau bukan.

“Anggarannya dari APBD atau bukan?. Dari pertanyaan itu baru diskusinya akan lebih luas. Jika menggunakan APBD, maka bisa jadi temuan,” kata Fahmy yang juga peneliti di Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC).

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Cianjur Dadan Ginanjar berdalih jika perjalanan wisata tersebut merupakan giat studi tiru ke DPK Kabupaten Sleman. Namun dalam rundown acara yang beredar, tak mencantumkan jadwal studi tiru dan hanya mengunjungi tempat rekreasi di dua daerah tersebut.

“Ini merupakan acara tahunan. Kalau tahun kemarin ke Palembang, tahun ini kita ke Yogyakarta dan Solo. Kita berangkat Rabu dan tiga hari selanjutnya cuti bersama dan kami sudah izin ke pimpinan,” kata Dadan, Selasa kemarin.

Baca Juga:Bey Machmudin Dampingi Presiden Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila SalinPLN Icon Plus Gerakkan Green Tourism di Gelaran Cycling De Jabar 2024

Alasan para kepala OPD lakukan studi tiru ke Korpri Kabupaten Sleman, lanjut Dadan, karena DPK Kabupaten Sleman telah memiliki hotel yang pengelolaannya lebih bagus dari pada di Cianjur.

0 Komentar