Viral, Oknum Guru SMA di Cianjur Diduga Rasis ke Puteri Indonesia 2023

Puteri Indonesia 2023, Farhana Nariswari
Puteri Indonesia 2023, Farhana Nariswari.
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Oknum guru SMA negeri yang ada di Cianjur diduga melakukan ujaran kebencian pada Puteri Indonesia 2023, Farhana Nariswari di sosial media ramai di jagat maya.

Namun, hal itu berimbas luas bahkan akun sosmed Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cianjur diserang oleh netizen yang geram terhadap oknum guru terebut. 

Seperti salah satu netizen dengan nama make**** yang mengatakan jika oknum guru tersebut tiadk mencerminkan sikap yang baik karena menghina fisik Puteri Indonesia 2023.

Baca Juga:YBM PLN UIP JBT Gencarkan Bantuan Sosial Selama Bulan RamadanMasyarakat Manfaatkan Bantuan Masjid PLN Selama Ramadan

“Segera proses dan beri peringatan. Guru kok ga mencerminkan attitude yang bagus. Menghina fisik seorang Puteri Indonesia, apa dibenarkan? Miris sekali,” kata dia di akun instagram @bkpsdmcianjurkab.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI Cianjur Nonong Winarni mengatakan dirinya belum tahu tentang ramainya insiden tersebut. 

“Saya baru dengar, nanti kita akan cek dan ricek lagi ke kepala sekolahnya,” ujarnya pada Kamis (4/4).

Terpisah, Kepala BKPSDM Kabupaten Cianjur Ayi Reza Addairobi mengatakan pihaknya sudah membalas pesan serangan dari netizen tersebut salah alamat. Pasalnya guru SMA dan SMK sederajat merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Kita sudah sampaikan klarifikasi kalau guru SMA sederajat itu adalah kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar dan atau Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jabar. Jadi kalau serang ke kita, itu salah alamat,” ujarnya saat dikonfirmasi Cianjur Ekspres.

Dengan adanya kasus tersebut, dirinya juga mengimbau pada seluruh aparatur si[il negara (ASN) lingkup Pemkab Cianjur untuk bijak dalam bersosial media.

“Jangan asal komentar di sosmed, apalagi jika sampai hate speech. Karena secara tidak langsung ASN itu mewakili instansi yakni pemerintah. Di sosmed itu batasan antara pribadi dan profesi itu sudah sangat tipis bahkan tidak ada,” ujarnya.

0 Komentar