Seorang Santri Tuna Netra Meninggal Dunia Usai Digigit Ular

santri tuna netra
Salah seorang warga menunjukkan foto Dani seorang santri tuna netra di Pondok Pesantren PTQ Disabilitas BIMCI Kampung Gombong, Desa Limbangsari, Kecamatan Cianjur yang meninggal dunia setelah digigit ular berbisa pada Sabtu (30/3) lalu.(Rikzan RA/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Dani seorang santri tuna netra di Pondok Pesantren Pembinaan Tilawah Alqur’an (PTQ) Disabilitas Bina Insan Mulia Cianjur (BIMCI) Kampung Gombong, Desa Limbangsari, Kecamatan Cianjur meninggal dunia setelah digigit ular berbisa pada Sabtu (30/3) lalu.

Pembina PTQ Disabilitas BIMCI, Ustad Azfar Kamaludin mengatakan jika Dani santri asal Kota Bandung itu digigit ular bercorak belang pada sekitar pukul 23.00 WIB.

“Saat malam, para santri sudah ada di kamarnya termasuk almarhum Dani. Tiba-tiba ular masuk dan Dani berteriak kalau jarinya digigit ular. Dani saat duduk saat itu. Ini semua musibah,” ungkap Azfar saat dikonfirmasi Cianjur Ekspres pada Senin 1 April 2024. 

Baca Juga:Dinkes Cianjur Siagakan Pos Kesehatan di Jalur MudikBio Farma Raih Apresiasi Fasilitator Sertifikasi Halal dari YPM Salman ITB

Setelah diperiksa, Azfar pun menemukan bekas gigitan dan berdarah di jari Dani. Sontak, dirinya pun membawa Dani ke RSUD Sayang diantar warga setempat. 

Namun nahas, nyawa Dani tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat. “Saat ini pun sedang dikebumikan di Bandung. Saat ini saya sedang bersama keluarga almarhum,” kata Azfar.

Kata Azfar, PTQ Disabilitas BIMCI memiliki enam orang santri, lima diantaranya tuna netra dan satu santri mengidap low-vision. Saat kejadian, beberapa santrinya sudah pulang kampung untuk berlebaran di kediamannya.

“Sedangkan sebagian lagi menetap karena ingin melaksanakan itiqaf di Musola Alfatima,” kata dia.

Sementara, Melinda warga sekitar mengatakan saat kejadian, suaminya lah yang mengatarkan Dani dan Azfar ke RSUD Sayang. 

“Awalnya mau diantar pakai motor, tapi suami saya menawarkan untuk diantarkan menggunakan mobil dan akhirnya segera dibawa ke RS,” ujar Melinda saat ditemui Cianjur Ekspres di kediamannya yang bersebelahan dengan PTQ tersebut.

Kata dia, Dani sempat kejang-kejang saat akan dibawa ke RS dan mengeluhkan kerongkongannya kering. “Kata suami, saat digigit, Dani langsung menyedot bekas gigitan ular tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga:PT Hayat Teknologi Informatika Hadirkan Layanan Internet Hingga Pelosok CianjurBey Machmudin Bersilaturahmi dengan Pengurus NU se-Jabar

Dia juga mengatakan jika lingkungan sekitarnya masih banyak ular. Bahkan rumahnya pun sudah tiga kali disatroni hewan melata tersebut.

“Rumah saya sudah tiga kali kemasukan ular, tapi cuma ular sawah yang tidak berbisa. Daerah sini memang masih banyak ular,” tandas Melinda.

0 Komentar