CIANJUREKSPRES – Bupati Cianjur Herman Suherman memastikan Cianjur tetap menjadi bagian dari Jawa Barat meskipun masuk dalam kawasan Aglomerasi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Herman menyebut RUU tentang DKJ yang sudah disahkan mematikan Cianjur dan kawasan Aglomerasi bersama daerah lain.
“Iya yang semula Jabodetabek, kini menjadi Jabodetabekjur. Kabupaten Cianjur resmi masuk ke kawasan Aglomerasi DKJ,” kata dia, Sabtu (30/3).
Baca Juga:PLN UIP JBT Gelar Safari Ramadhan: Mari Kita Jalan Beriringan BersamaKeutamaan Puasa Ke-17 Ramadan, Memperoleh Pahala Melimpah dari Allah SWT
Herman menyebut sejak beberapa tahun terakhir Cianjur sudah masuk dalam kawasan penyangga ibu kota, namun dengan Undang-undang yang baru menjadikan kekuatan lantaran sudah ada payung hukum.
“Cianjur sebelumnya juga sudah mendapatkan hibah dari Jakarta, utamanya untuk penanganan lingkungan. Tapi dengan adanya payung hukum tersebut semakin mempermudah dan mempercepat proses pembangunan karena secara resmi menjadi satu kawasan,” kata dia.
Namun, Herman menegaskan meskipun masuk dalam kawasan Aglomerasi, tidak berarti Cianjur menjadi bagian dari Provinsi Jakarta tetapi masih bagian dari Provinsi Jawa Barat.
“Banyak yang salah paham, masyarakat menganggapnya Cianjur jadi masuk Jakarta. Padahal tetap bagian Jawa Barat tetapi ada bonus jadi bagian kawasan aglomerasi DKJ,” kata dia.
Menurut dia, dalam kawasan Aglomerasi, Cianjur menjadi penopang untuk menjaga lingkungan dan pangan.
“Informasi yang kami dapat begitu, fokus Cianjur dalam aglomerasi itu ke pangan. Bagaimana stok pangan untuk DKJ tetap aman dengan mengandalkan Cianjur yang masih memiliki lahan pertanian luas,” kata dia.
Tetapi dia berharap dengan masuknya Cianjur sebagai kawasan aglomerasi, pembangunan infrastruktur bisa dipercepat, salah satunya pembangunan jalan tol dan jalur puncak II.
Baca Juga:Tips Mengelola Keuangan untuk Generasi Sandwich Wujudkan Impian5 Cara Speed WiFi jadi Lebih Cepat, Khususnya untuk Para Gamers!Â
“Kendala kami saat ini ialah akses, karena jalur puncak I selalu macet apalagi di akhir pekan dan libur panjang. Semoga saja dengan sudah resminya DKJ dan aglomerasi, jalan tol dan jalur puncak II bisa direalisasikan tidak sekadar wacana. Sehingga pengiriman hasil pangan bisa cepat dan maksimal,” pungkasnya.