Untuk memastikan ketersediaan dana darurat, disarankan agar dana tersebut dipisahkan dari kantong keuangan yang digunakan sehari-hari, tapi masih tetap mudah diakses agar bisa dipakai sewaktu-waktu.
Dengan begitu, kita dapat membangun perlindungan finansial yang kuat dan siap menghadapi situasi tak terduga yang mungkin timbul.
5. Berutang bijak, cerdas, dan sehat
Utang tidak selalu identik dengan beban finansial yang merugikan, tergantung cara pengelolaan dan tujuan pemakaian. Utang dapat menjadi alat untuk membangun aset atau menciptakan penghasilan.
Baca Juga:Cara Merawat Kulit Agar Tetap Sehat dan Glowing Saat BerpuasaAda 2.098 Kasus DBD di Kota Bandung Sepanjang 2024
Namun, penting untuk menjaga kendali dengan memastikan cicilan tidak melebihi 35% dari penghasilan untuk memastikan kesehatan keuangan.
Selain itu, generasi sandwich juga disarankan untuk disiplin dalam membayar cicilan, serta cerdas dalam memanfaatkan promo dan diskon dari fitur pinjaman atau kartu kredit, tetapi tetap menjaga agar tidak melebihi batas anggaran yang telah ditetapkan.
Sebagai kartu kredit andalan para digital savvy, Kartu Kredit Jenius menawarkan kemudahan pengajuan dan aktivasi online, manajemen limit sesuai kebutuhan, perubahan cicilan dari aplikasi, kartu kredit visual otomatis, pembayaran tagihan bulanan otomatis, dan berbagai kepraktisan lainnya; termasuk bebas biaya tahunan di tahun pertama.
Pengumpulan Yay Poin Jenius dapat dimaksimalkan dengan menggunakan Kartu Kredit Jenius untuk kebutuhan rutin yang telah dialokasikan. Apabila telah terkumpul, Yay Points Jenius dapat ditukarkan untuk saldo e-Wallet (OVO maupun GoPay), atau keperluan traveling seperti GarudaMiles, KrisFlyer Miles, maupun Traveloka Points.
6. Mengajarkan anak literasi keuangan sejak dini
Terakhir, yang tak kalah penting untuk memutus rantai generasi sandwich adalah dengan memberikan pemahaman kepada anak maupun generasi muda mengenai pentingnya literasi keuangan menjadi langkah kunci untuk membentuk kesadaran tentang pengaturan keuangan sejak usia dini.
Proses ini tidak hanya membantu mereka membangun kedisiplinan dalam mengelola uang tetapi juga melatih perilaku konsumtif mereka.
Dengan memberikan dasar literasi keuangan sejak dini, anak-anak dapat mengembangkan pemahaman yang kuat tentang nilai uang, manajemen keuangan, dan pentingnya menabung.
Baca Juga:Ini Perbedaan Gejala DBD Dulu dan SekarangSatpol PP Kota Bandung Ancam Segel Tempat Hiburan Malam Jika Nekat Buka Saat Ramadan
Hal ini membekali mereka dengan keterampilan yang esensial untuk menghadapi tantangan keuangan di masa depan, sehingga mereka dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijak dan terencana.