CIANJUREKSPRES – Habib Jafar hadir dalam program Podcast Warung Kopi (PWK) dengan host Praz Teguh. Program ini sudah tayang sejakn 3 Desember 2023 lalu.
Dalam perbincangannya yang membahas keberagaman toleransi yang ada di Indonesia, Habib Jafar menjelaskan tiga hal dasar hidup bermoderasi.
- Tidak menjelek-jelekan orang yang berbeda, harus menerima perbedaan.
- Tidak menjadikan kekerasan sebagai jalan untuk menyelesaikan masalah.
- Menerima budaya dan konsep kebangsaan Indonesia.
“Jadi gak anti sama konsep-konsep perbedaan budaya yang ada,” ucap pemilik nama lengkap Husein bin Ja’far Al Hadar.
Baca Juga:Tips Agar Tidak Lemas Saat Menjalankan Ibadah PuasaHari Pertama Puasa, Kamu Bisa Melakukan Banyak Aktivitas Bermanfaat
Menanggapi ucapan tersebut, Praz mengungkapkan hal tersebut tidaklah semua orang memiliki kesadaran akan hal tersebut.
“Orang Indonesia secara tidak sadar sudah menjalani tiga hal tersebut sejak kecil,” tegasnya.
Namun, lanjut habib, jika sudah mulai membicarakan konsep dan definisinya justru menjadi binggung.
“Sama hal-nya dengan kita biasa meminum kopi, saat diminta untuk dijelaskan akan sangat binggung. Jika ditanya lebih mudah ngasih kopi atau menjelaskannya, maka orang akan memilih ngasih kopi,” ungkapnya.
Habib Jafar mengatakan, arti dari definisi di dalam definisi itu membatasi. Hal yang seharusnya luas justru terbatasi.
Foto Toleransi Lebih Mudah Viral
Pria kelahiran 1988 ini pun menjelaskan, jika ada konten yang moderasi akan lebih mudah viral.
“Kalian pasti pernah lihat ada seorang bante yang menuangkan air untuk seorang muslim yang hendak wudhu, atau ada biarawati yang sedang gandengan menyebrang dengan ustadzah itu selalu viral,” ungkapnya.
Baca Juga:Tantangan Hari Pertama Puasa RamadanSudah Sahur, Salat Subuh, Eh Jangan Tidur Lagi!
Pria yang merupakan keturunan dari Nabi Muhammad SAW ini pun berharap melalui program “OTW” yang ia produksi dengan salah satu stasiun tv swasta di Indonesia, akan membuat foto-foto tersebut tidak lagi menjadi viral.
“Karena seharusnya toleransi udah biasa di media sosial kita,” tegasnya.
“Masjid berdampingan dengan gereja di negara kita itu banyak lho, diantaranya di Malang yang posisinya sangat berdampingan,” ungkapnya.
Ia mengatakan, dirinya pernah merasa tersinggung saat melihat brand Indomaret dan Alfamart yang selalu berdampingan.
“Mereka berbeda pendapatan aja selalu bersama, yang cuman berbeda pendapat kok gak bisa bareng sih?” tanyanya.