CIANJUREKSPRES – Caleg DPR RI dari PKB, Neng Eem Marhamah Zulfah membantah memiliki utang janji maupun materi kepada oknum Kades di Kecamatan Cikalongkulon, yang membakar mobil timsesnya di depan posko pemenangannya di Kecamatan Pacet, Sabtu (17 Februari 2024) lalu.
“Saya tahu kades itu karena dia salah satu kades yang penerima program dan tentu saya berharap ada suara saya di tahun ini. Kalau masalah itu saya tidak tahu menahu, dan saya tidak punya utang-piutang kepada kades,” kata dia kepada wartawan, Kamis (29 Februari 2024).
“Soal sakit hati, saya tidak tahu kenapa sakit hati orang saya kasih program visew program infrastruktur ekonomi sosial wilayah,” lanjutnya.
Baca Juga:Pemkab Cianjur Siap "Santuni" JandaMenkes Sebut Anggaran Makan Siang 15 Ribu Tak Bisa Penuhi Gizi
Neng Eem meminta pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus tersebut. Sebab, hal itu sebagai pembelajaran agar tidak terulang lagi.
“Saya kira harus diusut tuntas, bukan dalam arti saya dendam, saya tidak dendam. Karena menurut saya apapun yang terjadi ini adalah bagian dari resiko. Tetapi ini pelajaran bagi kita semua agar tidak terulang lagi, agar juga orang lain yang memiliki niat seperti itu terfikir ulang,” tegas dia.
“Tidak berhenti di pelaku, tapi dalangnya juga harus di usut tuntas kita serahkan ke polisi untuk mem-follow up sampai terang benderang siapa aktor intelektualnya,” lanjutnya.
Dia mengatakan, kejadian itu terjadi pada momen politik, karena ini momentumnya terjadi adalah paska pemilihan. Terus terkait salinan font C1, Neng Eem juga menyatakan kepentingan seorang kades menghancurkan font C1.
“Kepentingannya apa seorang kades menghancurkan font C1 atau salinan font C1,” tanya Neng Eem.
Neng Eem mengungkapkan, sebelumnya oknum kades pernah mengirimkan pesan WhatsApp, namun tidak dia balas. Namun oknum kades itu melakukan panggilan video call kepada driver Neng Eem.
“Sebelumnya pernah WA tidak saya balas terus video call ke driver saya, terus kemudian dikasihkan kepada saya beliau meminta anggaran untuk timnya yang akan melakukan distribusi serangan fajar lah seperti itu,” ungkapnya.
Baca Juga:Harga BBM dan Listrik Tak Naik Hingga Juni 2024Ini Penyebab Beras Langka di Ritel Modern
“Dna saya sampaikan saya itu dari Pemilu pertama ketika saya jadi 2014-2019 saya tidak melakukan serangan fajar. Saya bilang hari ini saya masih konsisten melakukan edukasi politik kepada masyarakat. Terus saya bilang juga, hari ini saya tidak punya relawan yang mandiri, relawan saya tandem-tandem. Jadi saya inginnya melalui tandem,” lanjutnya.