Sementara itu, Ketua Mahasiswa Independen Cianjur (MIC) Vito, mengaku sangat menyayangkan melambungnya harga beras dan stok yang minim di Cianjur.
“Ini sangat aneh, Cianjur itu produksi beras dan lumbung padi. Tapi kenapa harga beras mahal dan stok minim,” kata dia.
Vito pun mendesak pemerintah daerah agar segera menyiapkan solusi konkret untuk menangani harga beras di Cianjur.
Baca Juga:KPU Cianjur Sebut Ada Lima Orang Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia Bupati Cianjur Harap TPAS Mekarsari Bisa Beroperasi 1 Maret 2024
“Harus ada solusi. Kalau bisa buat kebijakan agar beras Cianjur tidak dijual keluar. Tapi tetap harus ada harga yang ideal untuk para petani,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, Yanti Nurdiyati, mengungkapkan, bahwa produksi beras Cianjur surplus hingga menembus 850 ribu ton gabah kering giling.
“Untuk produksi beras kita tinggi, tahun kemarin 850 ribu ton gabah kering giling. Sedangkan tahun ini kita targetkan 1 juta ton gabah kering giling. Kita dapet menyumbang stok pangan di Jabar hingga 12 persen,” pungkasnya.