CIANJUR EKSPRES- Penyanyi Kunto Aji angkat bicara terkait polemik hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU yang berbeda dengan rekapitulasi manual di tingkat KPPS.
Melalui akun Instagramnya, Kunto Aji yang baru saja merasakan pengalaman menjadi petugas KPPS, bahkan ia bertugas sebagai Linmas atau petugas keamanan di TPS dan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ia mengungkapkan kekesalannya terhadap KPU lantaran KPU seolah menyalahkan KPPS ketika ada kekeliruan dalam perhitungan suara di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU.
Baca Juga:6 Kebiasaan Pagi yang Menurunkan Tensi Darah Secara Alami, No 1 Sering Dianggap Sepele10 Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Dapat Membuat Rambut Rontok
“KPU Akui KPPS Tak Bisa Koreksi Data Salah pada Sirekap Pilpres, Kecuali DPR-DPRD,” judul berita dalam Instagram strories miliknya.
“Gausah ada pemilu aja gak sih kalo gini dari kemaren? Petugas sampai ada yang meninggal.” balas Kunto Aji dalam story Instagramnya pada Selasa 20 Februari 2024.
Kunto Aji menilai bahwa KPPS telah bekerja keras dan berkorban waktu dan tenaga demi kelancaran pemilu. Oleh karena itu, dia tidak terima jika KPPS dijadikan kambing hitam atas kesalahan yang terjadi dalam rekapitulasi suara.
Kunto Aji dengan tepat menegaskan bahwa petugas KPPS adalah warga yang secara sukarela membantu jalannya Pemilu agar berjalan sesuai asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.
“KPPS itu orang-orang yang gapunya kepentingan, warga punya kerjaan lain, punya kesibukan lain, pontang panting bantuin proses pemilu jurdil. Yang bermasalah aplikasinya, terus gabisa direvisi, Ini udah bukan masalah lo dukung paslon mana, ini monster yang diciptakan, yang bisa menghancurkan demokrasi kita ke depan.” jelasnya.
Kunto Aji juga menyoroti masalah aplikasi Sirekap yang bermasalah dan menyebabkan kesulitan bagi anggota KPPS saat menginput data. Ia menilai peristiwa ini sebagai sebuah potensi yang dapat menghancurkan demokrasi.
Oleh karena itu, sangatlah tidak adil jika KPPS dijadikan kambing hitam atas kesalahan yang terjadi dalam rekapitulasi suara. Mereka telah bekerja keras dan berkorban waktu dan tenaga demi kelancaran Pemilu.