Pemerhati Politik dari Rumah Idea, Hilman Wahyudi, mengungkapkan, pihaknya melihat ada sejumlah sosok atau figur dimungkinkan menjadi penantang petahana Herman Suherman dan TB Mulyana Syahrudin yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Cianjur pada Pilkada 2024 mendatang.
“Saya pikir tokoh-tokoh muda semacam Lepi Ali Firmansyah, kemudian Muhammad Toha, ada juga dari birokrat, saya pikir sekelas Cecep S. Alamsyah itu mungkin juga jadi penantang di dalam Pilkada 2024 nanti,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Senin 5 Februari 2024.
Meski nama-nama tersebut belum ramai diperbincangkan, namun Hilman mengatakan, dalam pengamatannya baru kalangan-kalangan tertentu saja yang punya perhatian lebih ke politik di Cianjur mungkin sudah mencium hal itu.
“Kalangan elit politik saya pikir sudah mencium itu,” ujarnya.
Baca Juga:Program Electrifying Agriculture PLN Tingkatkan Pendapatan Petani dan Pelaku Usaha Penggilingan PadiHUT ke-16 Partai Gerindra, Ganjar Ramadhan Harap Gerindra Menang Pileg dan Pilpres 2024
Lantas apa yang menjadi alasan nama-nama tersebut akan maju sebagai penantang petahana di Pilkada 2024 mendatang?
“Pertama dari langkah-langkah yang dilakukannya dan aktivitas kesehariannya. Sekarang Lepi dan Toha kan orang partai, lalu 2020 ikut Pilkada juga. Kemudian Pak Sekda (Cecep S. Alamsyah,red) saya pikir punya bekal yang lain walaupun bukan orang partai, tapi dalam beberapa hal punya modal sosial, punya modal politik. Ada kans untuk diusung oleh partai maupun independen, saya pikir mungkin,” jelas Hilman.
Diluar sejumlah nama-nama tersebut, Hilman mengatakan ada figur lain yakni Deden Nasihin selain Wakil Bupati Cianjur TB Mulyana Syahrudin. “Bisa jadi Pak Deden Nasihin itu muncul juga namanya, entah sebagai cabup atau sebagai cawabup,” tuturnya.
Selain tokoh-tokoh lokal Cianjur, Hilman menilai, bisa saja muncul tokoh dari luar Cianjur sebagai penantang petahana.
“Saya belum bisa melihat secara jelas apakah akan ada pemain impor untuk Cianjur atau tidak. Tapi kemungkinan itu dalam politik masih ada, terutama dalam Pilkada, tokoh luar Cianjur yang bertarung di Cianjur terbuka kemungkinannya,” katanya.
Meski demikian, Hilman menegaskan, semua masih menunggu hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, khususnya partai politik.
“Modal utama untuk nyalon di Pilkada adalah usungan partai politik. Partai politik berani untuk mencalonkan atau mengusulkan calon bupati ataupun calon wakil bupati, tergantung hasil di Pileg. Pasti mereka wait and see (tunggu dan lihat,red) terkait hasil Pileg itu,” paparnya.