CIANJUR.JABAREKSPRES.COM – Masyarakat Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, berbondong-bondong meninggalkan Distrik yang menjadi tempat tinggal mereka.
Hal ini terekam dan terlihat jelas dalam monitoring masyarakat yang dilakukan oleh jajaran Aparat Keamanan (Apkam) TNI/Polri Distrik Ilaga menggunakan drone pada Pukul 10.30 WIT.
Apkam TNI/Polri pun menghampiri masyarakat dan memintai keterangan akan hal apa yang terjadi di Distrik Omukia tersebut.
Baca Juga:Herman Suherman: Festival Curug Citambur Wujud Komitmen Menjaga dan Mengembangkan Potensi Wisata Budaya CianjurSambut Pemilu Damai, Ribuan Warga Cianjur Istighosah Bersama Habib Lutfhi
Dari komunikasi yang dilakukan, ditemukan fakta bahwa masyarakat yang meninggalkan Distrik tersebut disebabkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berupaya untuk masuk ke daerah tempat tinggal mereka dan ingin melakukan aksi dengan merusak Puskesmas Omukia dan Jembatan penghubung antara Distrik Ilaga dan Distrik Omukia.
“Kami su (sudah) kosongkan kampung karena tidak mau terlibat dengan dorang (mereka KKB), dorang tadi masuk ke kampung kemudian mau kasih rusak Puskesmas dan Jembatan, dorang juga pegang besi (Senjata) jadi kita semua takut” ujar Nopi Kogoya salah satu masyarakat yang dimintai keterangan pada saat kejadian.
Aksi pembakaran dan pengrusakan fasilitas umum ini memang sudah menjadi hal yang acap kali dilakukan oleh KKB, tercatat sudah beberapa kali aksi pembakaran dan pengrusakan yang dilakukan.
Mulai dari pembakaran bangunan SMAN 1 Ilaga, Pembakaran Tower BTS Ilaga, pembakaran bangunan RSUD Ilaga, pembakaran Honai (tempat tinggal adat Papua) masyarakat, pemutusan jalan utama di Distrik Gome dan masih banyak lagi aksi pembakaran dan pengrusakan yang dilakukan.
Tidak ingin pembakaran maupun pengrusakan yang sama terjadi kembali, jajaran Apkam TNI-Polri pun menggelar operasi bersama dimana kegiatan yang dilaksanakan adalah Patroli Gabungan.
Tentunya kegiatan patroli ini semakin efektif dan lebih aman dikarenakan kondisi Distrik Omukia pada saat itu sudah dikosongkan sepenuhnya oleh masyarakat, sehingga dapat dipastikan bahwa yang masih ada didalam Distrik tersebut hanyalah KKB yang akan melakukan aksinya.
Tidak berselang lama sekitar 30 menit setelah Patroli Gabungan dilaksanakan, tim Patroli menerima sejumlah tembakan yang mengarah terhadap tim, sehingga kontak tembak yang tidak terelakan pun terjadi kurang lebih selama 5 jam.