CIANJUR.JABAREKSPRES.COM,CIANJUR – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Cianjur 2024 mulai menyedot perhatian. Sejumlah nama-nama yang berpotensial pun muncul dan digadang-gadang bakal maju dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Mereka datang dari latar belakang yang beragam dan diprediksi bakal menjadi penantang kuat petahana. Terlebih nama mereka sudah familiar di tengah masyarakat dan kalangan politik Cianjur.
Pemerhati Politik dari Rumah Idea, Hilman Wahyudi, mengungkapkan, pihaknya melihat ada sejumlah sosok atau figur dimungkinkan menjadi penantang petahana Herman Suherman dan TB Mulyana Syahrudin yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Cianjur pada Pilkada 2024 mendatang.
Baca Juga:Gempa Magnitudo 2,9 Guncang CianjurKamrussamad: Cianjur Petro Dollar Jabar, Tapi Petani Miskin
“Saya pikir tokoh-tokoh muda semacam Lepi Ali Firmansyah, kemudian Muhammad Toha, ada juga dari birokrat, saya pikir sekelas Cecep S. Alamsyah itu mungkin juga jadi penantang di dalam Pilkada 2024 nanti,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Senin 5 Februari 2024.
Meski nama-nama tersebut belum ramai diperbincangkan, namun Hilman mengatakan, dalam pengamatannya baru kalangan-kalangan tertentu saja yang punya perhatian lebih ke politik di Cianjur mungkin sudah mencium hal itu.
“Kalangan elit politik saya pikir sudah mencium itu,” ujarnya.
Lantas apa yang menjadi alasan nama-nama tersebut akan maju sebagai penantang petahana di Pilkada 2024 mendatang?
“Pertama dari langkah-langkah yang dilakukannya dan aktivitas kesehariannya. Sekarang Lepi dan Toha kan orang partai, lalu 2020 ikut Pilkada juga. Kemudian Pak Sekda (Cecep S. Alamsyah,red) saya pikir punya bekal yang lain walaupun bukan orang partai, tapi dalam beberapa hal punya modal sosial, punya modal politik. Ada kans untuk diusung oleh partai maupun independen, saya pikir mungkin,” jelas Hilman.
Diluar sejumlah nama-nama tersebut, Hilman mengatakan ada figur lain yakni Deden Nasihin selain Wakil Bupati Cianjur TB Mulyana Syahrudin. “Bisa jadi Pak Deden Nasihin itu muncul juga namanya, entah sebagai cabup atau sebagai cawabup,” tuturnya.
Selain tokoh-tokoh lokal Cianjur, Hilman menilai, bisa saja muncul tokoh dari luar Cianjur sebagai penantang petahana.
“Saya belum bisa melihat secara jelas apakah akan ada pemain impor untuk Cianjur atau tidak. Tapi kemungkinan itu dalam politik masih ada, terutama dalam Pilkada, tokoh luar Cianjur yang bertarung di Cianjur terbuka kemungkinannya,” katanya.