CIANJUREKSPRES –Â Jalan Transyogi penghubung Cianjur-Jonggol yang kerap jadi jalur alternatif bagi pengendara yang akan melintasi Cianjur kondisinya minim penerangan. Hal tersebut sudah berlangsung lama dan dinilai membahayakan pengguna jalan.
Diketahui, kurang lebih terdapat 14 kilometer ruas jalan yang kondisinya gelap di malam hari karena tidak adanya fasilitas penerangan jalan umum (PJU) di kanan kiri jalan. Sumber penerangan hanya berasal dari rumah-rumah warga, kios, juga pos di sepanjang jalan.
Salah seorang pengendara asal Bandung, Gilang (22) mengungkapkan karena kondisi jalan yang gelap, dirinya harus ekstra hati-hati saat mengendarai mobilnya. Apalagi medan Cianjur-Jonggol itu cukup berkelok.
Baca Juga:Survei Indikator: Gerindra Kembali Salip PDIPVideo Perselingkuhan Sopir Truk Cianjur Dilaporkan ke Polisi
“Kondisi jalan berbelok dan gelap, makanya saya kendarai mobilnya pelan-pelan dan mengandalkan marka jalan. Kalau tidak ada marka jalan, mungkin saya sudah keluar jalur,” kata Gilang kepada Cianjur Ekspres, Sabtu (6/1) malam.
Dia menyayangkan kondisi gelapnya jalur Cianjur-Jonggol yang kerap dilalui pengendara dari Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya via Cianjur saat Puncak tutup.
“Jalur ini sering dilalui pengendara jika Puncak tutup,” ucapnya.
Ia menyangkan, Selain gelap, jalur Cianjur-Jonggol sering dilalui truk bermuatan besar.
“Risiko kecelakaannya bertambah,” tukasnya.
Warga Minta Perbaiki PJU Sebagai Syarat Pembangunan TPAS Mekarsari
Terpisah, warga Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon Nanang (58) menyebutkan jika warga di sekitar jalur alternatif tersebut sudah pernah mengusulkan PJU. Terlebih, saat tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) sedang dibangun.
“Pemasangan PJU ini termasuk dalam syarat yang harus dipenuhi pemerintah agar warga Desa Mekarsari setuju dengan pembangunan TPAS Mekarsari,” ujarnya.
Kata dia, selama beberapa waktu kebelakang warga selalu melintasi jalur dalam kondisi kurang penerangan. Jika nantinya TPAS beroperasi maka truk pengangkut sampah pun akan lalu lalang di jalur tersebut dan dikhawatirkan timbulkan kecelakaan lalu lintas.
“Kasian warga, selama ini selalu berkendara dalam kondisi gelap gulita saat malam hari. Nanti saat TPAS beroperasi, truk sampah juga melintas di sini. Khawatir terjadi kecelakaan,” kata dia.
Baca Juga:Stok Obat Puskesmas Habis Seorang Balita Meninggal RSUD Sayang Cianjur Siap Berlevel Internasional
Dishub Sebut Tidak Punya Kewenangan
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur Dadan Ginanjar menyebutkan jika pemerintah kabupaten tidak bisa berbuat banyak karena jalan tersebut bukan kewenangan pemkab.