CIANJUR,cianjurekspres – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur akan diubah menjadi rumah sakit berstandar internasional. Bahkan, rencananya pembangunan tambahan akan segera dilakukan awal tahun di lahan milik Pemkab.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, untuk mewujudkan rumah sakit berstandar internasional, tentunya banyak yang harus dipersiapkan. Ditargetkan mulai Februari 2024 sudah mulai melakukan peletakan batu pertama pembangunan.
“Saya targetkan tiga sampai empat tahun bisnis plannya. Saya target empat tahun ini dengan kerja bareng bukan hanya rumah sakit saja, tapi saya perintahkan semua untuk mendorong agar percepatan. Contoh Disperkim, wajib membuat jalan dari by Pass ke rumah sakit itu bagian PUTR, amdalnya DLH, konstruksinya Disperkim, SDM Dinkes,” kata Herman kepada wartawan dalam konferensi pers di RSUD Sayang Cianjur, Kamis (7/12).
Baca Juga:PKS Cianjur Tegaskan Solid Dukung Pasangan AMINYayasan Cipta Abdi Bangsa Bangun Sejumlah Reaktor Biogas di Kampung Burangkeng, Desa Mangunkerta Cugenang
Herman menginginkan agar nantinya ketika sudah berstandar internasional bisa membantu masyarakat Cianjur lebih baik, untuk memajukan Kabupaten Cianjur.
“Saya prihatin banyak warga kita yang di rujuk ke Bandung, Jakarta. Nanti kalau Cianjur sudah ada RS internasional, pasti ke sini,” kata Herman.
“Pembangunan ini pembangunan gedung 7 lantai, saya targetkan maksimal di Februari sudah dimulai. Tempatnya sudah ada seluas tiga haktare, di parkiran mobil motor, tanah sudah siap tinggal kita bangun,” tambah Herman.
Sementara itu, Direktur RSUD Sayang Cianjur, dr Irvan Nur Fauzi mengatakan, instruksi tersebut langsung dia dapatkan pada 10 Oktober 2023, tepat 100 hari kinerjanya dinilai oleh Bupati.
“Di Kabupaten Cianjur sudah mulai banyak pelayanan kesehatan yang tertarik, dan pemikiran beliau sebagai kepala daerah tiga tahun atau empat tahun lagi akan berada di mana RSUD Sayang Cianjur. Akankah bersaing dengan kabupaten/kota lain yang mempunyai nama besar dan brand yang luar biasa,” kata dia.
Maka dari itu, lanjut dia, jajaran RSUD Sayang sudah menyusun beberapa langkah, pertama sarasehan yang dilaksanakan pada 29 November kemarin. Ini mempunyai tujuan untuk mengambil intisari dari para pemangku kepentingan yang ada di tingkat pusat maupun provinsi.
“Langkah selanjutnya yang sudah kami laksanakan setiap Selasa berbahasa Inggris. Jadi kami selama satu bulan ini menggunakan bahasa inggris. Itu adalah salah satu pembiasaan kita supaya pemikirannya lebih terbuka lagi,” kata dia.