Dan selalu kukenang bulan Desember
Ternyata kebebasan tak ada artinya jika merindukanmu
Berharap dulu kusadari yang kumiliki saat kau bersamaku
Kukenang kembali bulan Desember, menoleh dan meluruskan semuanya
Selalu kukenang bulan Desember
Akhir-akhir ini aku tak bisa tidur
Terjaga membayangkan kepergianku
Di hari ulang tahunmu dan aku tak menghubungimu
Lalu terpikirku tentang musim panas, saat-saat yang indah
Kulihat kau tertawa di bangku penumpang
Dan kusadari aku mencintaimu di musim gugur
Dan lalu musim dingin datang, hari-hari gelap
Saat rasa takut merasuk pikiranku
Tlah kau berikan seluruh cintamu dan kubalas dengan meninggalkanmu
Dan kini kutelan ludahku sendiri
Berdiri di depanmu, minta maaf untuk malam itu
Dan selalu kukenang bulan Desember
Ternyata kebebasan tiada artinya jika merindukanmu
Berharap kusadari yang kunikmati saat kau bersamaku
Kukenang kembali bulan Desember, menoleh dan mengubah jalan pikiranku
Selalu kukenang bulan Desember
Aku rindu kulitmu yang kecoklatan, senyum manismu
Begitu indah bagiku, begitu indah
Dan bagaimana kau dekap aku di malam bulan September itu
Pertama kali kau lihat aku menangis
Ini mungkin hanya harapan
Mungkin sekedar mimpi
Namun jika kita saling mencintai lagi, aku bersumpah akan mencintaimu seperti seharusnya
Baca Juga:Manfaat Masker Susu untuk Wajah, Mampu Mengangkat Sel Kulit MatiSimak 5 Cara Menjaga Kelembaban Kulit Wajah Saat Musim Hujan Tiba
Aku mau kembali ke masa lalu dan mengubahnya, namun aku tak bisa
Maka jika rantai itu ada di pintumu, kumengerti
Tapi kini kutelan ludahku sendiri
Berdiri di depanmu minta maaf untuk malam itu
Dan kukenang kembali bulan Desember
Ternyata kebebasan tiada artinya jika merindukanmu
Berharap kusadari yang kunikmati saat kau bersamaku
Kukenang kembali bulan Desember, menoleh dan meluruskan semuanya
Kukenang kembali bulan Desember, menoleh dan mengubah jalan pikiranku
Selalu kukenang bulan Desember
Sepanjang waktu