CIANJUR,CIANJUREKSPRES – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, mengungkapkan, bahwa banyak bangunan SMP di wilayah Cianjur Selatan yang rusak. Khusus bagi bangunan yang rusak berat atau ambruk menjadi skala prioritas untuk diperbaiki pada Tahun 2024.
Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin, mengatakan, terus terang prioritas utama sekarang adalah perbaikan ke daerah yang terjadi gempa. Jika di analisis berdasarkan data, ada ratusan ruangan yang rusak mulai dari utara hingga selatan.
“Yang paling berat itu di selatan. Kenapa terjadi ambruk, karena bangunan sudah lama, rehabilitasi tidak ada. Kita kan menyangkut masalah anggaran,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, saat ditemui di ruangannya, Rabu (1/11/2023).
Baca Juga:Polisi Selidiki Video Viral Pria Diduga Masturbasi di Jalan Siliwangi CianjurRevisi Perda RTRW Cianjur Sudah Masuk Tahap Pleno Persetujuan Provinsi
Helmi menegaskan, bangunan sekolah yang ambruk akan menjadi prioritas utama di tahun 2024. Itu dari berbagai sumber, bisa dari Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil.
“Selain dari DAK kita suport juga dari dana alokasi umum dan DBH. Terus karena ini selalu menjadi permasalahan karena terlalu banyak bangunan yang rusaknya. Sedangkan dana untuk perbaikannya itu sedikit. Jadi yang rusak dan perbaikan tidak seimbang. Itu yang menjadi permasalahan,” katanya.
Di sisi lain, jelas Helmi, rata-rata bangunan sekolah di Cianjur Selatan di bangun di atas kontur tanah yang kurang bagus. Misalkan seperti di wilayah perbukitan yang menjadi permasalahan karena tingkat resistensinya.
“Berbeda ketika misalkan kondisi tanahnya datar, makanya kita membangun juga jangan asal-asalan ketika membangun sekolah, resikonya begitu,” ucapnya.
“Yang ingin saya tegaskan lagi, ketika ada bangunan misalkan rusak ringan, karena dana dari pemerintah kita tidak mencukupi untuk perbaikan keseluruhannya. Maka sekolah coba, saya sudah wanti-wanti ketika misalkan genting bergeser satu atau dua cepat bereskan,” sambung Helmi.
Helmi juga mengimbau para kepala sekolah untuk meningkatkan pemeliharaan di sekolahnya masing-masing yang rusak ringan oleh dana bantuan operasional sekolah (BOS).
“Manfaatkan itu untuk misalkan memperbaiki kerusakan yang kecil untuk perawatan. Karena saya yakin ketika suatu bangunan tidak di rawat dengan baik, maka nanti lama kelamaan akan menjadi hancur,” katanya.