CIANJUR EKSPRES – Bupati Cianjur Herman Suherman mengingatkan para santri yang memiliki hak memilih dalam pemilu 2024 untuk turut serta menjaga kondusifitas dan tidak terpecah belah dalam pesta demokrasi yang akan dihelat pada Februari 2024 mendatang.
Lagi, Pimpinan Ponpes Diduga Lakukan Kekerasan Asusila ke Santriwati
“Cianjur disebut sebagai Kota Santri bukan tanpa alasan. Di Cianjur sedikitnya ada 800 pondok pesantren dan puluhan ribu santri yang tersebar di 32 kecamatan. Maka dari itu, santri juga jadi kunci terwujudnya pesta demokrasi yang aman dan kondusif di Februari 2024 mendatang,” ujar Herman.
Dirinya juga mengimbau pada para pimpinan pondok pesantren yang ada di Cianjur untuk bisa memberikan edukasi agar santri tak terkontaminasi informasi berita bohong atau hoaks, juga kampanye gelap atau black campaign jelang pemilihan.
Bupati Herman Sebut IPM Cianjur Rendah Warisan Pemerintah Sebelumnya
Baca Juga:Ampuh Bantah Pernah Adukan Dirtek ke KemendagriKasus Bullying di Takokak, Siswa MTs Dikeroyok Tiga Pelaku
Sementara, Ketua Umum Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Cianjur KH Abdul Wahid Al Qudsy mengungkapkan jika di Cianjur terdapat kurang lebih 87 ribu santri yang mondok di 824 pesantren se wilayah Cianjur.
“Yang sudah terdaftar di Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSSP) dari Kemenag itu 824 pesantren. Sedangkan santrinya ada 87 ribu orang. 50 persennya pemilih pemula jadi sekitar 43 ribu santri. Sedangkan sisanya masih dibawah usia pemilih,” kata KH Abdul Wahid saat dihubungi Cianjur Ekspres.
“Imbauan untuk ikut serta dalam pemilu itu sudah pasti kita sampaikan karena itu amanat konstitusi negara. Dan kita tegaskan tidak ada arahan-arahan untuk memilih salah satu calon,” tambahnya.
Sedangkan untuk TPS, lanjut Abdul Wahid, bagi pesantren ekslusif di Cianjur biasanya akan dibangun TPS-nya sendiri, sementara untuk pesantren yang masjidnya berbaur dengan warga sekitar, akan ikut memilih di TPS di RT setempat.