5 Dampak Buruk Sering Membentak Anak

Sering Membentak Anak
Sering Membentak Anak
0 Komentar

CIANJUREKSPRESOrangtua memiliki peran penting bagi tumbuh kembang anak, namun terkadang orangtua terlalu sering membentak anak yang mengakibatkan berbagai efek buruk pada tumbuh kembangnya.

Tumbuh kembang anak tergantung dari pola asuh orangtuanya. Selain itu cara berinteraksi dan mendidik anak juga bisa berpengaruh besar terhadap kesehatan mental anak.

Berikut ini beberapa dampak dari membentak anak terlalu sering.

Stres dan Kecemasan

Seringnya membentak anak akan berakibat anak stres dan kecemasan tinggi.

Baca Juga:Bukan Bekasi tapi Ternyata 3 Kota di Jawa Barat Inilah yang Paling Panas5 Zodiak Paling Dicintai Semua Orang

Apabila anak terus-menerus ditekan dengan bentakan dan teriakan, mereka bisa merasa terancam dan tidak aman.

Hormon stress pada anak akan meningkat dan mengganggu sistem saraf dan kesehatan mental.

Menurunnya Rasa Percaya Diri

Jika orangtua sering membentak akan berisik dapat menurunkan kepercayaan diri pada anak.

Anak akan merasa takut, khawatir, dan memiliki rasa percaya diri yang rendah.

Anak akan membalas bentakan orangtuanya dengan amarah, menantang otoritas, atau bahkan kenyamanan menyendiri sebagai bentuk pertahanan diri.

Depresi

Selain itu anak akan mengalami depresi jika terlalu sering mendapatkan bentakan dari orangtuanya.

Bentakan yang berkepanjangan dan tekanan emosional yang tinggi membuat mental anak berantakan dan mengakibatkan depresi.

Baca Juga:Cara Paling Efektif Atasi Gejala Demam pada AnakBeberapa Hal Penting dalam Sebuah Parenting yang Baik

Depresi pada anak akan mengganggu tumbuh kembangnya, yang akan merasa putus asa dan kehilangan harapan hidup.

Sulit Menjalin Sosialisasi

Keseringan membentak akan juga dapat berdampak pada sulitnya menjalin sosialisasi dengan orang lain.

Anak juga bisa lebih mungkin mulai menjauhi orangtuanya, merasa takut atau tidak nyaman di dekatnya.

Serta dapat mempengaruhi hubungan anak dan orangtuanya sendiri, dimana peran orangtua sebagai pembentuk kesehatan mental anak.

0 Komentar