Menciptakan Self – Esteem antara Orangtua dan Anak dengan Baik

Menciptakan Self - Esteem
Menciptakan Self - Esteem
0 Komentar

CIANJUREKSPRES Orangtua memiliki peran yang utama untuk tumbuh kembang anak, maka dari itu perlu menciptakan self – esteem yang akan berdampak baik untuk anak.

Self-esteem adalah cara seseorang untuk mengenali diri sendiri sampai bisa mempengaruhi kehidupan.

Anak akan mulai belajar untuk bisa merawat fisik dan mental nya sejak dini, mengetahui kapan dia istirahat, makan, menenangkan diri saat emosinal melonjak dan lainnya.

Baca Juga:Keunggulan Vespa Sprint Melesat Dijalanan KotaDaftar Koleksi Skuter Menarik yang Handal Sepanjang Masa

Pentingnya sebuah self esteem untuk bisa mensyukuri apa yang di dapatkan sekarang dan tidak membanding-bandingkan kekurangan diri dengan kelebihan orang lain.

Berikut ini ada berapa tips untuk menciptakan self-esteem yang baik untuk anak,

Puji usahanya bukan hasilnya

Ketika anak telah melakukan sesuatu dan mendapatkan hasilnya orang tua pasti akan merespon sangat baik.

Namun yang terjadi di lingkungan nyata jika anak berhasil akan di puji tetapi jika gagal atau hasilnya jelek akan di marahi atau di omelin.

Jika orang tua ingin memuji hasil anak jangan terlalu berlebihan seperti “Kamu sangat pintar, lebih pintar dari orang lain”.

Mereka tidak akan mendapatkan apresiasi atas harga dirinya dan terkesan akan lebih indah jika berhasil di banding gagal.

Alangkah lebih baik jika responnya seperti “Kamu sudah sangat berkerja keras, kamu hebat” itu lebih baik karena kita memuji atas apa yang telah dia buat bukan dengan hasilnya.

Baca Juga:Deretan Skutik Vespa Keren dari Masa ke MasaReferensi Hotel Murah untuk Staycation di Bandung

Mampu pulih dari kegagalan membantu anak mengembangkan ketahanan yang berkontribusi pada pembangunan harga diri.

Saat menegur anak gunakan pernyataan yang dapat di tindaklanjutin bukan karakternya.

Jangan terlalu prontal dalam menegur anak karena hal itu akan di serap oleh anak sebagai bahwa dia buruk dan bodoh, hindari kalimat yang seperti ini “Kamu belum mengerjakan PR, dasar anak yang malas” hal itu akan menjadi mainset ke anak itu bahwa dia adalah seorang pemalas.

0 Komentar