CIANJUREKPSRES-Diketahui saat ini jokowi merasakan jengkel karena dana APBN,APBD, serta uang BUMN masih sering dipakai untuk membeli produk impor dari luar negeri. Faktanya sampai saat ini telah terbukti bahwa porsi dana APBN sebanyak 31% telah digunakan untuk belanja barang impor.
Pada saat sambutan Pembukaan Rakornas Korpri pada Selasa(3/10). Sedangkan APBD telah menggunakan uang tersebut sebanyak 44%. Terutama untuk BUMN telah menggunakan uang tersebut dengan sangat besar yakni mencapai 54%.
Jokowi mengatakan Bodoh akan hal ini karena kita telah susah payah dan sangat sulit dalam mengumpulkan pendapatan baik itu income daerah bahkan Negara. Malah di pakai untuk belanja barang impor .
Sri Mulyani Beri Tunjangan Tambahan Untuk PNS ,Segini Nominalnya
Baca Juga:Sebelum Beli Vespa Sprint, Intip Dulu Keunggulannya!Simak Penjelasan Komaidi Terkait Penghapusan BBM Pertalite
Jokowi pun menegaskan dan selalu mengingatkan untuk mengurangi kebiasaan belanja barang impor, Pasalnya ini tidak memiliki manfaat yang positif bagi ekonomi daerah hingga dalam negeri terutama terhadap UMKM. Namun sebaliknya hal itu akan lebih menguntungkan Negara lain.
Jokowi pun mengatakan bagaimana Negara kita bisa maju, bisa menggerakan UMKM kita saat ini, jika belanja pun masih bergantung dan lebih berfokus pada barang impor. Ada baiknya lebih berorientasi pada produk dalam negeri saja.
Tentunya kalian sudah tahu bukan kali ini saja jokowi mengatakan kata ‘bodoh’ terkait belanja impor yang telah dilakukan oleh kementrian dan lembaga APBN, APBD, hingga BUMN.
Padahal saat ini sudah banyak barang yang telah diproduksi dalam negeri ,lebih bagus kita lebih fokus pada barang yang telah diproduksi pabrik, industri, UKM yang kita punya. Bodoh sekali jika menyia-nyiakan produk kita sendiri. Kata Jokowi saat itu.